Resensi Film Tahun Ini: Brokeback Cubicle
Brokeback Cubicle bercerita tentang dua boneka yang bekerja sebagai penghibur pegawai kantoran. Mereka harus rela disentuh, dipasang, dilempar, bahkan difoto dalam keadaan apa pun. Kira-kira seperti ME kepada YZ. Tapi legal dan diterima secara sosial. Ini adalah pekerjaan yang setingkat lebih baik daripada pembersih kandang kebun binatang. Perbedaannya hanya satu: penghuni kebun binatang lebih sering mandi daripada pegawai kantoran.
Penuh adegan mengharukan (seperti terlihat di samping), BC menyampaikan sudut pandang yang tak lazim. Kelinci Pink (dimainkan oleh Aming) dan Kucing Senyum (Agus Ringo) adalah dua rekan kerja yang lambat laun (sekitar tiga puluh menit waktu film) menjalin hubungan emosi yang terdalam.
Mereka memiliki kenangan khusus di sebuah cubicle bernama Brokeback. Suatu tempat yang merupakan simbolisme dari kasih sayang yang terlarang (minimal oleh para orangtua). Karena mereka tahu, jika para boneka di satu tempat mulai berkelakuan seperti ini, orangtua akan menyalahkan tayangan Smackdown dan majalah Playboy.
Seperti yang disampaikan oleh tokoh Layar Komputer Datar (Rizki Hanggono), "Orangtua tak pernah salah. Jika anak-anak marah-marah karena nggak bisa menonton tayangan penuh kekerasan, salahkanlah televisi. Jika anak-anak begadang untuk nonton adu pukul atau adu cium, salahkanlah pemerintah. Masa mengandalkan orangtua untuk mendidik anak? Memangnya itu tugas orangtua?"
No comments:
Post a Comment