Showing posts with label Pengumuman. Show all posts
Showing posts with label Pengumuman. Show all posts

Friday, October 21, 2011

Komtung 101: Mengapa Bicara SARA?

T: "Kenapa stand-up comedian suka banget sih ngomong SARA (Suku, Agama, Ras, Adat)?"

J: Jawaban singkatnya: karena perlu.

Versi panjangnya, kita lihat kembali sejarah komedi atau lawak di Indonesia. Komedi di Indonesia ditekan oleh ancaman, "Jangan bicara SARA!" Tawa menjadi mekanisme kendali. Bagaimana bisa?

Coba aja lihat kondisi dulu (mungkin sekarang juga masih). Kalau ada pelawak melucu di depan pejabat, para bawahannya tidak berani ketawa sampai atasan mereka tertawa. Jadi tawa digunakan sebagai alat kendali: tertawalah hanya pada yang saya (sang atasan) izinkan.

Ini menjadi mekanisme kendali karena dengan begitu, yang ditertawakan adalah yang tidak memiliki kuasa. Atau dalam lingkup sosial, selalu pihak mayoritas menertawakan minoritas. Pihak minoritas bahkan tidak bisa bersuara walau merasakan ketidakadilan.

Dengan sendirinya, ini bisa jadi indikasi: apakah organisasi atau keluarga kita demokratis? Lihat saja dari saat pertunjukan komedi. Kalau semua tertawa lepas tanpa harus saling lirik, berarti demokratis. Kalau masih saling lirik, ada pengendalian pendapat secara internal.

Sebagai format, komedi tunggal (standup comedy) memanfaatkan kebebasan tawa ini. Esensi komedi tunggal adalah penjualan pendapat, via premis yang berbentuk setup. Dan menarik persetujuan penonton melalui punchline. Kalau penonton tertawa, mereka menerima pendapat sang komedian. Kalau tidak, gak akan tertawa. Sesederhana itu.

Lalu, apa hubungannya dengan SARA? Karena komedi tunggal juga berfungsi mengungkapkan kegelisahan seorang comic terhadap hal-hal yang ia hadapi sehari-hari. Memangnya kehidupan kita sehari-hari bisa lepas dari suku, agama, ras, atau adat? Tidak.

SARA adalah bagian keseharian kita yang juga bisa membuat gelisah. Dan kalau ini dipendam, malah berbahaya. Humor justru merupakan cara kita untuk menerima hal-hal yang meresahkan diri, dengan menertawakannya. Istilah yang digunakan Pandji adalah, "Berdamai dengan diri sendiri."

Dan format komedi tunggal terbuka bagi siapa saja. Kalau kita merupakan bagian dari pihak minoritas, justru dengan format komtunglah kita bisa menyuarakan apa saja keresahan kita. Ini yang dilakukan Ernest Prakasa dengan membawa etnis Cinanya sebagai materi. Atau saat kita ingin mempertanyakan suatu hal yang dipraktikkan oleh pihak yang berkuasa/mayoritas. Ini yang diusung Pandji dengan mempertanyakan ormas yang mengaku Islam tapi malah memburukkan nama Islam.

Dalam komedi tunggal, kedudukan (atau tepatnya keberdirian) seorang comic di atas panggung itu sama.

Jadi kenapa bicara SARA? Karena itu bagian dari kehidupan sehari-hari. Dan jika menjadi salah satu sumber keresahan kita sebagai comic, perlu segera disalurkan dalam bentuk humor.


T: "Sejauh mana kita bisa menertawakan SARA?"

J: Tidak ada ukuran yang konstan di sini. Intinya kembali ke esensi komedi tunggal yang saya sebut di atas; kita menjual pendapat atau sikap kita terhadap sesuatu. Penonton yang konvensional tentunya akan lebih sensitif terhadap pembicaraan SARA dibandingkan yang lebih modern atau terbuka. Sikap kita akan lebih sulit diterima jika terlalu drastis di atas batas toleransi mereka.

Suatu materi komedi yang sama bisa menyinggung satu kelompok tapi disukai kelompok lain, walaupun materi tersebut menertawakan kedua-keduanya. Kalau ini yang terjadi, kendalanya mungkin bukan di materi, melainkan penonton. Namun kalau semua orang gak suka, bisa jadi kendalanya di materi.

Kuncinya bisa dari saran Chris Rock dalam acara Talking Funny-nya Ricky Gervais, "Bicaralah mengenai tindakan atau kelakuan mereka, bukan tentang identitas mereka."

UPDATE: Baca juga tulisan Pandji yang menjawab: Kenapa harus SARA?

Saturday, April 09, 2011

Parodi (Versi Lima Menit) Kini Muncul Tiap Jumat


Berbagai parodi versi lima menit sekarang hadir tiap Jumat di Yahoo! OMG Indonesia!

Laman ini akan terus digunakan untuk memuat daftar judul dan tautan menuju artikelnya (terurut berdasarkan waktu terbit, yang terbaru di bawah):

Film
--------


Acara TV
----------

__________

Perihal “Versi Lima Menit”

Ide versi singkat (lima menit) berbagai film (atau nonfilm) ini terinspirasi oleh Movie-a-Minute RinkWorks, Movies in Fifteen Minutes Cleolinda, dan Buku Dalam Lima Menit (atau Kurang).

Lima belas film versi lima menit sudah pernah diterbitkan dalam buku berjudul Parodi Film Seru pada tahun 2008 (Gramedia Pustaka Utama).

Thursday, September 30, 2010

Oksimoron (Novel) -- Terbit 12 Oktober 2010

Oksimoron: n Ling,

  1. Frase yang terdiri dari dua unsur yang saling bertolak belakang.
  2. Judul novel pertama Isman H. Suryaman yang terbit tanggal 12 Oktober 2010.

Sinopsis:

Alan dan Rine adalah pasangan muda yang berusaha membuktikan bahwa pernikahan bahagia bukanlah oksimoron. Konsekuensinya, mereka juga harus berjuang untuk menghadapi berbagai unsur bertolak belakang, seperti mertua dan kerukunan, tetangga dan kewarasan, hingga kehamilan dan aborsi.


Komentar Pembaca Awal:

"Mengenal karakter Isman lewat celetukan hariannya di Twitter (ya, saya salah satu 'follower' setianya), pasti tidak akan asing dengan gaya penulisannya dalam novel ini. Lewat Oksimoron, seketika kita dapat menikmati selera humor Isman yang segar, berkualitas, dan mengasyikkan."

"Sebuah kisah pendewasaan seorang lelaki yang disampaikan dengan ringan, jenaka, namun bermuatan penting. Tanpa menjadi guru atau penegur, Isman sudah menulis sebuah novel yang penting buat lelaki yang menghargai perempuan, komitmen, dan keluarga. Karakter-karakternya kuat dan saling berinteraksi dengan nikmat, sehingga sering membuat kita tersenyum, ikut kuatir, iba, juga tertawa. Keindahan hubungan antara ayah dan anak-anak lelakinya adalah salah satu alasan kenapa Oksimoron penting untuk dibaca oleh para pria, juga wanita yang ingin mengerti lebih dalam tentang mereka. Kekuatan Isman adalah dalam kualitas humor yang berpesan positif. Semua konflik yang ada di Oksimoron disampaikan dengan pengertian yang mendalam sehingga adil bagi karakter-karakter yang terlibat di dalamnya, tanpa perlu ada satu pun yang dipersalahkan."

"Isman tidak bercerita di sini. Dia menghamparkan adegan-adegan yang terasa sangat nyata, bergerak, dan membiarkan pembaca (yang dalam kasus saya merasa seperti penonton film) menyimpulkan sendiri. Memutuskan apakah akan tertawa, terharu, atau termenung. Atau melakukan semuanya sekaligus, pada saat yang bersamaan. Dan merasakan langsung apa itu 'oksimoron'."
Dapatkan di toko-toko buku (terutama jaringan Kompas-Gramedia) mulai tanggal 12 Oktober 2010! (Semoga tidak akan ditaruh di rak yang salah seperti buku-buku sebelumnya.)

Monday, December 15, 2008

Menyebar Kabar Parodi Film Seru: 15 Skenario Gokil

Buku Parodi Film Seru: 15 Skenario Gokil sudah bisa Anda dapatkan di toko-toko buku kesayangan Anda! Perlu ditekankan: "Seru". Pake "e". Kalau judulnya Parodi Film Saru sih, minggu ini masuk toko buku, minggu depannya jadi korban pembakaran oleh massa.

Terima kasih juga pada para pemesan seratus buku pertama! Bagi yang belum melengkapi informasi alamat kirim, segera kontak writerstavern AT gmail DOT com. Bagi yang sudah menerima bukunya, silakan pajang bukti foto penerimaan buku dengan sehat wal afiat, gemah ripah loh jinawi, di blog atau aplikasi jejaring sosial (seperti Facebook) Anda. Berikut contoh dari Deddy Setyawan.


Demi kemaslahatan bersama, pose ini tidak perlu ditiru.


Sekaligus, saya kembali mohon dukungan Anda semua. Belajar dari pengalaman menerbitkan Bertanya atau Mati! (BaM), kabar tentang buku tersebut kurang tersebar. Alhasil, banyak yang terlambat tahu keberadaannya. Akibat terlambat tahu, orang-orang pun telat mencarinya. Karena di minggu-minggu awal jarang dicari, buku itu pun sering ditaruh toko buku secara sembarangan.

Kejadian nyata: buku BaM yang jelas-jelas ditulisi "Humor" di kaver belakang, sempat ditaruh di rak Psikologi Populer. Itu masih mending. Sempat juga ditaruh di Sastra. Terus di Politik (tepat di sebelah buku Geliat Irak Pasca Saddam).

Yang paling pol: buku ini sempat ditaruh di rak Agama. Tahu gitu, saya sekalian saja bikinkan posternya, seperti ini.



Karena itu juga, saya lebih proaktif menyebar-nyebarkan kabar Parodi Film Seru dibandingkan sebelumnya. Saya juga minta tolong untuk menyebarkan kabarnya pada orang lain. Nggak usah promosi, kabarnya saja. Agar kalau nanti mampir ke toko buku, calon pembaca sudah ingat apa yang mereka cari. Lantas biarkan pembaca yang menilai sendiri.

Contoh menyelipkan kabar Parodi Film Seru dalam pembicaraan sehari-hari secara alamiah:
  1. Selagi nunggu angkot/bus di halte, ke sesama penunggu:
    "Panas, ya? Paling enak ngadem nih di ruangan AC sambil baca buku Isman yang terbaru: Parodi Film Seru."

  2. Di rumah makan, kepada pelayan:
    "Pak, ada jus mangga?"

    "Ada," angguk Pelayan.

    Anda tersenyum. "Kalau buku terbarunya Isman yang berjudul Parodi Film Seru?"

    "Nggak," geleng Pelayan.

    "Peh! Rumah makan macam apa ini?" Banting menu, lantas ngeloyor keluar.
    Catatan: cara ini juga efektif digunakan jika Anda sudah enak-enak duduk di restoran baru, membuka menu, dan hampir mati duduk saat melihat harganya.


  3. Kala ditilang petugas Polisi:
    "Selamat siang," sapa Petugas. "Anda tadi lewat dengan kecepatan 100 km/jam di jalan dalam kota. Mau ke mana, ya?"

    Tinggal jawab dengan sigap, "Saya mau beli buku terbaru Isman."

    "Oh! Yang Parodi Film Seru itu?"

    "Betul, Pak."

    "Apa perlu saya kawal?"


Sebelumnya, terima kasih atas dukungan rekan dan kawan semua! Jangan lupa menyertakan trackback pada halaman ini, agar bisa saya sertakan dalam daftar Kabar Mengenai Parodi Film Seru berikut.




Kabar Mengenai Parodi Film Seru: 15 Skenario Gokil

  1. Iklan Parodi Film Seru di YouTube: Aksi, Drama, Suspens!--semuanya tidak ada dalam iklan ini

  2. Resensi Agung "Mbot" Nugroho: "...kalo buku ini memplesetkan cerita film, gimana dengan film yang belum ditonton? Ternyata nggak masalah tuh. Malah dari 15 film yang ditampilkan di buku ini, gue baru nonton 4. Malah ada 1 cerita yang bikin gue penasaran ingin nonton filmnya..."

  3. Detail Parodi Film Seru di Gramedia.com

  4. Ayo tambahkan resensi Parodi Film Seru di Goodreads!

  5. Bukan selayaknya review yang baik dan benar oleh Ibu Ranger

  6. Primbon film versi dodol oleh Sigit Mbonk

  7. Saran dari Lina: siap-siap spray untuk gigi.

  8. Resensi Leila: "Kekurangannya barangkali: kurang banyak! Moga ada seri berikutnya, mencakup Twilight barangkali?"

  9. Komentar Mengki.



Penampakan Parodi Film Seru: 15 Skenario Gokil


Apakah Parodi Film Seru kembali mengulangi tragedi BaM dengan nampang di rak yang salah? Ayo berbagi di sini!
  1. Agung melaporkan dari TKP: Parodi Film Seru ditaruh di rak ketrampilan. (Ide poster baru: "Wahai umat-umat yang trampil, belilah buku-buku yang salah nyempil.")

  2. Lina melaporkan dari Gramedia Pangkalpinang: Parodi Film Seru ditaruh di habitat sesungguhnya: rak Buku Laris. Akhirnya, masa depan toko buku terlihat cerah, hehe.




Mendapatkan Parodi Film Seru: 15 Skenario Gokil


Parodi Film Seru
bisa Anda beli di:
  1. KutuKutuBuku.com: diskon 15%

  2. BukuKita.com: diskon 15%

  3. IniBuku.com: diskon 15%

  4. BukuDiskon.com: diskon 20%

  5. Direct Marketing Gramedia: kontak gpudm AT gramedia DOT com: diskon tergantung jumlah pembelian

  6. Penulisnya langsung (isman, kalau-kalau ada yang lupa)

Thursday, December 11, 2008

Berbagi Tawa Sebagai Kado Akhir Tahun

Pusing nyari hadiah akhir tahun? Ngasih baju udah sering. Makanan lebih sering lagi. Gadget? Mahal.

Bagaimana kalau tawa?

Agung Nugroho, penulis Ocehan Si Mbot, menulis bagaimana teman-temannya justru membuat ia sadar, bahwa buku humor bisa menjadi kado yang cocok. Menilik pengalaman teman-temannya, selain berbagi keceriaan, ada juga rasa senang melihat wajah orang tersayang yang biasanya superserius menjadi berseri-seri menahan tawa.

Tertarik mendapatkan buku Mbot gratis? Bisa kok. Caranya tertulis dalam Parodi Film Seru, halaman 130. Tersedia lima buku Ocehan Si Mbot: Gilanya Orang Kantoran, yang ditandatangani langsung oleh penulisnya.

Nggak usah pake bukti bon pembelian buku segala. Cukup temukan aja buku Parodi Film Seru. Bisa beli atau berimprovisasi saat lihat ada orang yang baca ("Mbak terlihat cakep deh kalau lagi baca buku Parodi Film Seru ini pas di halaman 130.")

Lantas ikuti petunjuk halaman 130. Gampang kan?

Lebih afdol lagi kalau buku Parodi Film Serunya milik sendiri. Pesan saja langsung ke penulisnya.


Selama persediaan masih ada, bisa mendapatkan pin eksklusif rancangan Wahyudi Pratama. Hanya dicetak 100 biji.

Tunggu apa lagi? Berbagilah tawa dan kebahagiaan akhir tahun ini. Beli buku Ocehan Si Mbot atau coba dapatkan gratis dengan membeli Parodi Film Seru. Berikan keduanya sebagai hadiah kombo tawa spesial tanpa teror!

Iklan Parodi Film Seru

Ada iklannya? Serius?

Oh, ya. Lihat saja sendiri. Ini iklan yang sangat serius. Kecuali dalam satu hal: pembuatannya.



Tonton saja videonya di YouTube.

Atau di MP-nya Mbot, sang sutradara dadakan.

Terharu karena keseriusan iklan ini? Langsung saja dapatkan bukunya: Parodi Film Seru.

Saturday, December 06, 2008

Nggak Biasa Menawar Kambing?

Serahkan saja pada kambi--maksud saya, ahlinya. Anak-anak Bandung Blog Village dan Cafelounge siap membantu Anda!



Tinggal hubungi panitia di (022) 2030124 atau email ke: event@bbv.or.id. Mereka akan membantu mencarikan hewan kurban yang mirip And--maksud saya, sesuai dengan permintaan Anda!

Acaranya sendiri bekerja sama dengan DKM Masjid Raya Cipaganti. Mengapa? Karena sudah beberapa tahun terakhir, permintaan daging kurban jauh lebih banyak daripada kuantitas daging hasil kurbannya sendiri.

Jadi, kalau Anda merasa pembagian daging kurban di daerah Anda kok masih sampainya ke para tetangga sekitar juga yang tidak terlalu membutuhkan, segera kontak (022) 2030124 atau email ke: event@bbv.or.id.

Insya Allah lebih melegakan hati karena dibagikan kepada yang lebih membutuhkan.

Sekalian, silakan kunjungi acaranya juga di Masjid Raya Cipaganti. Mulai dari jam 6:00 pagi. Kalau mau ikutan sapu-sapu dari jam 5:00, silakan saja. Kalau memang sudah niat ibadah, mana mungkin kami melarang.

Berikut kutipan harga hewan kurban yang tersedia per ekor (dan ini kutipan asli yang saya dapat dari panitia, tidak saya ubah-ubah):


Domba: Rp900.000 - Rp1.700.000
Sapi: Rp7.000.000 - tak terhingga

Hebat, kan? Kapan lagi Anda bisa menyumbang kurban senilai tak terhingga? Saya nggak kebayang kalau ketemu sapi seperti itu mau nawarnya gimana.

"Kalau sapi yang ini harganya berapa?"

"Yang itu harganya tak terhingga, Kang."

"Bisa turun lima ribu? Biar ada kembalian buat angkot pulang."

Saya juga nggak bisa membayangkan masukkin kartu ke ATM kemudian muncul informasi saldo: "Tak terhingga". Lebih hebat lagi kalau sebagai mas kawin. "Dengan ini, saya terima nikahnya anak Bapak dengan mas kawin senilai tak terhingga dibayar DENGAN CINTA!"

Kembali serius, maksudnya "tak terhingga" itu adalah: silakan menambahkan serelanya dari harga sapi yang sudah disepakati nanti. Tidak kami batasi. Kalau memang mau dan mampu beramal, masa kami larang? Tentunya, kelebihan dari harga sapi tersebut akan dihitung sebagai zakat.

Ketua panitia, Ihwanul Iman, menjamin, bahwa kondisi hewan kurban yang ditawarkan sehat wal'afiat, tidak kurang suatu apa pun... Minimal sampai tanggal 8 Desember jam 8 pagi. Di atas jam itu, yang selamat pun bisa jadi trauma.

Akhir kata, mari beramal sesuai tujuannya. Di Masjid Raya Cipaganti, masih banyak yang membutuhkan kurban. Jika Anda belum menitipkan hewan kurban, silakan kontak (022) 2030124 atau email ke: event@bbv.or.id.

Semoga amal ibadah kita senantiasa bermanfaat.

Wednesday, December 03, 2008

Preorder Buku Humor Terbaru Isman H. Suryaman: Parodi Film Seru

Status Terakhir:

Sudah lengkap 100 pemesan pertama! Tinggal 9lagi.

Belum dapat? Tenang saja: Parodi Film Seru: 15 Skenario Gokil sudah bisa Anda dapatkan di toko buku, baik daring (online) maupun luring (offline).

Kalau menginginkan yang bertanda tangan, masih bisa kok pesan ke saya. Kirim saja email pemesanan ke writerstavern AT gmail DOT com.

Mohon pengertiannya: Anda akan mendapatkan harga sesuai toko: Rp30.000, karena sudah tidak termasuk 100 pemesanan pertama.

Bonus pin pun hanya akan diberikan kalau masih tersedia. Sekarang sisa sekitar 20-an, karena sejumlah pemesan pertama tersebut memilih aksesoris dari Rumah Pernik.




Masih ingat seri Movies in Five Minutes di blog The Fool Has Landed? Empat parodi film di blog itu telah menghilang semenjak beberapa bulan terakhir. Diculik tanpa uang tebusan.

Karena kini, ditambah sebelas parodi film baru, jadilah buku humor saya yang teranyar, Parodi Film Seru: 15 Skenario Gokil.

Seratus pemesan pertama akan mendapatkan buku dengan stiker autographed copy (tentunya ditandatangani dong, agar stikernya senantiasa jujur, baik hati, dan suka membantu menemani nenek menonton film horor). Bonus: pin eksklusif atau aksesoris Rumah Pernik. Silakan pilih.

Khusus bagi kawan-kawan yang sudah preorder sebelum pengumuman ini, dua-duanya dapat. Tidak harus memilih. Terima kasih atas dukungan kalian!

Harga buku: Rp30.000 Rp27.000 untuk 100 pemesan pertama.

Mau pesan? Langsung saja kirim email ke writerstavern AT gmail DOT com.



"Buku ini mengajak elo menertawakan film de­ngan cara yang belum pernah elo alami se­belum­nya."
–-Agung Nugroho, penulis Ocehan Si Mbot



Parodi Film Seru menghadirkan 15 Skenario Gokil yang bakal bikin harimu ce­rah. Dari kesulitan Selene membangkitkan tetua vampir dalam film Underworld...

SELENE
(MEMBACA PANDUAN) “Teteskan darah secukupnya. Biarkan mengembang se­la­ma lima menit”.


...hingga kebingungan Shanaz mengemas barang untuk mendaki Gunung Merapi dalam Mengejar Mas Mas.

SHANAZ
Barang yang perlu gue bawa... celana pendek. Celana pendek. Dan... hmm, oke, celana pendek. Beres.

Dari genre horor (Resident Evil), aksi (Transformers), hingga megalomania (Rocky Balboa dan Rantai Bumi).



"Salah satu parodi paling bebas dan lucu yang pernah saya baca. Dan isman selalu menemukan angle paling unik untuk menemukan dari mana senyum berasal... Atau memang otaknya selalu jahil."
--Wahyu HS, penulis skenario Para Pencari Tuhan

"Gak pernah kebayang film favorit Resident Evil bisa begitu ancur­nya di buku ini. Lucu dan nyambung banget. Tapi ri­sikonya, kita gak akan pernah bisa lagi nonton film-film yang sudah ada di bu­ku ini secara serius."
-–David Poernomo, sutradara dan produser film




Tunggu apa lagi? Pesan sekarang juga!

Kirim email ke writerstavern AT gmail DOT com. Tawaran ini hanya berlaku untuk 100 pemesan pertama. (Mendadak merasa seperti iklan TV.)

Wednesday, November 12, 2008

Aksi, Drama, Suspens... Tidak ada di Sini



Apa iya? Siap mendobrak pintu toko buku, Desember ini.

Saturday, November 08, 2008

Wow!

Saya diberitahu Donna bahwa ada tujuh belas orang yang pre-order buku humor saya berikutnya.

Jumlah yang tampak sedikit, memang. Namun, perlu diingat bahwa Donna hanya membuat pengumuman ini terbatas di multiply dan plurk. Lebih hebat lagi, mereka belum tahu:

  1. Ini buku apa?

  2. Kapan terbitnya?

  3. Harganya berapa?

Dengan kata lain, mereka rela beli kucing dalam karung hanya karena saya yang menulis (atau Donna yang menawarkan, haha.)

Saya terima ini sebagai apresiasi. Terima kasih!

Dan juga tanggung jawab. Saya akan berusaha membuat buku ini melebihi harapan kalian.

Tuesday, January 29, 2008

Begitu Menyenangkan, Namun Begitu Singkat

Begitulah gambaran kerja sama penulisan humor saya dan donna dengan TransTV. Bulan Desember 2007 lalu, saya dan donna mendapatkan kesempatan menulis skrip untuk acara komedi terbaru TransTV berjudul Sketsa.

Sketsa mengambil bentuk dan gaya humor seperti The Fast Show atau The Sketch Show; dengan latar yang realistis (bukan panggung) dan pengambilan kamera yang sederhana, tanpa efek khusus. Lelucon dalam tiap sketsa berdiri sendiri (one-shot). Dengan perkecualian sejumlah sketsa yang leluconnya saling menyambung (running gag).

Bagi saya dan donna, kesempatan ini sendiri sangat berharga. Karena seperti saya sampaikan dalam pemberitahuan di multiply, kami bisa menulis humor--sesuatu yang kami gemari--sekaligus bertindak nyata bagi industri TV Indonesia: menyajikan alternatif tontonan di luar sinetron yang meremehkan intelijensi penonton.

Kami pun mengalami kecocokan dengan tim kreatif TransTV sendiri. Sehingga akhirnya kami membentuk tim bernama Team ID (dibaca seperti "Idea" dengan pengucapan Inggris) untuk kerja sama penulisan skrip jangka panjang. Tim tersebut sudah beranggotakan empat orang, plus dua lagi yang masih dalam tahap inisiasi.

Sayangnya, kerja sama itu berakhir lebih cepat dari yang kami duga. Kami mengundurkan diri. Lho, kenapa?

Tanpa perlu menyebut nama, salah satu bos besar TransTV menginstruksikan agar produser Sketsa mengadaptasi Kelsey Grammar Presents: The Sketch Show. Pihak TransTV pun konon sedang memproses lisensi untuk adaptasi tersebut.

Lalu masalahnya apa? Terhitung hari ini, sketsa-sketsa adaptasi itu sudah selesai disyut.

Bagi banyak orang, hal ini bisa jadi tidak merupakan masalah. "Toh lisensinya sedang diurus, kan?" Namun, bagi kami berbeda. HaKI adalah hal yang penting. Dan langkah yang benar adalah beres mengurus lisensi dulu, baru mulai adaptasi. Kasus terburuk: bagaimana kalau ternyata tidak ada kesepakatan dalam mengurus lisensi tersebut, padahal sketsa "adaptasi"-nya sudah ditayangkan? Bukankah itu jadi plagiarisme?

Mungkin ada yang mau berkomentar, "Ya, gampang, Man. Tinggal jangan tayangkan saja sketsa adaptasinya sampai beres. Gitu aja kok repot?"

Gampang kalau memang semua kendali pada apa yang tayang dan apa yang tidak itu ada pada tangan saya atau donna, misalnya. Tentu saja kenyataannya tidak. Bahkan iklan acara Sketsa sendiri masih menayangkan potongan adegan tenis meja dan lomba renang dari episode pilot, yang seharusnya hanya untuk kebutuhan internal. Jadi bisa saja kru TransTV (sengaja ataupun tidak) memilah dan menayangkan sketsa adaptasi yang belum mendapatkan lisensi.

Di sisi lain, saya dan donna pribadi memegang prinsip yang sangat jelas: menulis dan mengembangkan acara baru berdasarkan acara lain itu oke. Karena kita tetap menulis materi baru. Justru itulah yang memajukan dunia komedi. Format sitkom, sebagai contoh, lahir karena tiap acara baru mengadaptasi konsep format tersebut. Hukum Tiga (Rule of Three) lahir karena pengetahuan dan pengalaman bertahun-tahun para penulis humor maupun komedian.

Sketsa komedi juga sama. Dari Monty Python's Flying Circus hingga Saturday Night Live, semua tidak muncul begitu saja. Melainkan karena membangun suatu acara baru berdasarkan pengalaman orang lain. Dan itu yang kami temukan di Sketsa, selama ini.

Namun, kalau diminta mengadaptasi tanpa lisensi resmi, kami menolak. Berhubung pihak TransTV tetap melakukan hal tersebut, bahkan lanjut sampai syuting, kami berniat mengundurkan diri baik sebagai pribadi maupun tim. Karena jika tidak, itu sama saja seperti melakukannya (accomplice).

Sekali lagi, ini adalah keputusan berdasarkan prinsip. Tiap orang bisa saja memiliki prinsip yang berbeda. Tidak ada yang mutlak benar maupun salah.

Terima kasih atas dukungan teman-teman sebelum ini. Dan terima kasih bagi teman-teman TransTV atas kesempatannya. Bagi kami, pengalaman ini tetap menyenangkan. Memang sayang hanya singkat. Namun mungkin memang itulah yang terbaik bagi kedua pihak.

___________________________

NB: Karya kami jadinya hanya muncul di beberapa episode pertama. Dan entah yang mana saja. Penulisan skenario di sini berbasiskan sketsa, alih-alih episode. Misalnya, dari 100 sketsa yang kami buat, bisa jadi 10 dimasukkan ke episode dua, 30 di episode tiga, dan seterusnya.

UPDATE: Sketsa sendiri mulai tayang di TransTV Jumat ini (1 Februari 2008), jam 19:30 WIB.

Tuesday, October 16, 2007

Terima Kasih: Author of the Week

Terima kasih atas apresiasi teman dan rekan semua dalam satu setengah bulan terakhir. Karena saya yakin berkat dukungan kalian semua jugalah saya jadi menerima tiga kabar baik terakhir:


  1. Tujuh Dosa Besar (Penggunaan) PowerPoint masuk daftar Bestseller di BukaBuku.com

  2. Profil saya menjadi Author of the Week di Gramedia.com

  3. (Tampaknya definisi "Week" bagi mereka adalah "berminggu-minggu". Kalaupun iya, saya jelas tidak akan mengeluh.)

  4. Satu karya flash fiction saya berjudul "Do not disturb: Suicide in progress" juga masuk dalam The Asia Literary Review jilid 5, edisi musim gugur 2007.

  5. Bagi yang belum tahu flash fiction atau fiksi kilat itu apa, bentuk penceritaan ini juga dikenal sebagai cerpen pendek atau cermin (cerita mini). Lebih singkat daripada cerita pendek, sehingga dalam dasawarsa terakhir populer sebagai karya online--di mana orang memiliki ambang kenyamanan membaca yang lebih kecil dibandingkan buku fisik. Namun, kekuatan fiksi kilat sendiri dalam mengejutkan pembaca atau menampilkan bayangan visual menjadikan bentuk ini populer juga di dunia nyata. Terutama bagi para pembaca yang sibuk (selagi bertapa di kamar kecil, bisa menghabiskan hingga sepuluh cerita). Atau bagi penulis yang memiliki banyak gagasan untuk diwujudkan.

    Versi Indonesia "Do not disturb: Suicide in progress" sendiri dimuat dalam antologi Jangan Berkedip, yang ditulis saya bersama mitra hidup saya, Primadonna Angela.

Sekalian dalam masa pasca Lebaran, saya mengucapkan terima kasih lahir dan batin! Mari terus berkarya dalam bidang yang kita tekuni. Dan berikhtiar dalam apa yang kita bisa lakukan.

Saturday, September 22, 2007

Kamar Kosan Baru: Blog Tujuh Dosa Besar (Penggunaan) PowerPoint

Berhubung tulisan tentang presentasi semakin banyak, saya memutuskan untuk menyuruh mereka kos sendiri di ruang sebelah: Blog Tujuh Dosa Besar (Penggunaan) PowerPoint.

Pembagiannya menjadi:


  1. Bertanya Atau Mati: ngalor-ngidul, dunia komedi, berbagi, dan penulisan kreatif.

  2. Tujuh Dosa Besar (Penggunaan) PowerPoint: presentasi.

  3. The Fool Has Landed: ngalor-ngidul dalam bahasa Inggris, termasuk seri "five minutes" (parodi film dalam lima menit).



Semoga dengan begini, para pengunjung jadi lebih jelas--mau ke mana, cari siapa.

____________

PS: Perubahan ini tidak akan terasa di apartemen saya di multiply. Yang memang semuanya tumplek di situ.

Thursday, August 30, 2007

Sudah Terbit: Tujuh Dosa Besar (Penggunaan) PowerPoint

"...menggunakan PowerPoint itu seperti menaruh AK-47 yang terkokang di atas meja: kita bisa melakukan hal-hal yang sangat buruk dengan [benda] ini."
--Peter Norvig, Direktur Riset Google

Ruang rapat yang gelap. Slide yang penuh sesak oleh bullet point. Huruf-huruf yang terlalu kecil. Atau terlalu gelap. Dengan latar belakang yang terlalu ramai. Teks dan gambar yang berputar-putar. Musik yang mengganggu. Atau bahkan mencuci otak. Presentasi sering kali menjadi peperangan antara penyaji yang tidak kompeten melawan hadirin yang ingin kabur. Korban yang gugur dalam peperangan ini akan bergabung dengan para penyaji untuk melakukan kesalahan yang sama. Dengan kata lain, semakin lama kita berdiam diri terhadap berbagai presentasi yang membosankan, para pelakunya akan semakin bertambah.


Cukup sudah! Manfaatkanlah panduan dan tips dalam Tujuh Dosa Besar (Penggunaan) PowerPoint (7DB PPT) melawan balik! Selain itu, buku ini juga berguna bagi mereka yang belum sadar untuk bahwa presentasi yang mereka sajikan justru menyulitkan orang lain untuk mengerti. Atau bagi para pembicara yang ingin mengetahui lebih dalam tentang penyusunan materi presentasi yang efektif.

"...mulai dari bagaimana menghilangkan boredom alias kebosanan, mengukur waktu yang tepat sehingga presentasi bisa berjalan dengan efisien tanpa membuang-buang waktu, penguasaan 'panggung', sampai dengan menyajikan presentasi yang membangkitkan rasa ingin tahu audiens... Tidak salah lagi, buku ini adalah satu-satunya yang akan menemani saya ketika mengalami kebuntuan dalam merancang dan merangkai presentasi PowerPoint."
--Jennie S. Bev, pembicara dan entrepreneur

7DB PPT bukanlah sekadar buku how-to. Ia mengajak pembacanya untuk membuka pikiran dan melihat kembali bagaimana orang-orang sering menyalahgunakan PowerPoint dalam praktik presentasi. Pengguna PowerPoint, Impress, Keynote, maupun software penyaji presentasi lainnya akan dapat menggunakan panduan praktis serta menghibur dalam buku ini untuk menyusun serta menyajikan presentasi secara kuat dan efektif.

"Buku ini bukan hanya tentang PowerPoint tapi lebih ke cara presentasi yang efektif dan menarik. Jika Anda seorang pembicara, dosen, manager, calon pembicara, calon dosen, maupun calon manager, buku ini sangat layak Anda baca."
--Samuel Prakoso, mantan pelaku 7 dosa besar


Dapatkan segera di toko-toko buku kesayangan Anda.


Detail Buku
__________________

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Perwajahan Muka: Sofnir Ali
Perwajahan Isi: Ryan
Ukuran: 15 x 23 cm
Halaman: 127
Harga: Rp30.000

Tuesday, August 14, 2007

Asal Mula Buku Tujuh Dosa Besar PowerPoint

Saya berhutang budi kepada seorang konsultan Teknologi Informasi (TI) dari Singapura yang namanya tidak akan saya sebut di sini (terutama karena saya sendiri tidak tahu namanya). Pada satu pagi hari yang cerah, ia mempresentasikan produk perusahaannya di hadapan sejumlah klien prospektif (di luar saya, yang hadir sekadar untuk menghabiskan snack).

Dalam ruangan yang terang benderang itu, ia menyorotkan materi PowerPoint-nya, yang tertulis dalam huruf berwarna putih di atas latar belakang hitam. Saat kami semua memicingkan mata, ia mengira kami begitu bersemangat dalam menyimak. Padahal, kami semua sedang berharap memiliki penglihatan super.

Dalam bahasa Inggris yang patah-patah, ia menjelaskan berbagai fitur produknya dengan semangat tinggi. Saking bersemangatnya, ia mengumbar banyak jargon dan singkatan, seperti XVMN.25, DHG, AB-Awareness.[1] Kemudian, di tengah-tengah presentasi, ia berkata, "Dan ini adalah contoh pengalaman perusahaan kami." Ia mengklik mouse-nya, dan di bagian atas layar muncullah judul yang masih dapat kami baca dengan jelas, "Fort Polio."

Lima belas menit setelah itu, saya berkeputusan untuk membuat buku mengenai kesalahpenggunaan PowerPoint. Awalnya saya masih belum yakin. Apakah yang saya tulis ini berlaku universal? Atau hanya bagi segelintir orang? Jadi saya coba masukkan bahan tersebut dalam berbagai sesi presentasi. Tulisan ini lantas menjadi bagian khusus dalam lokakarya Teknik Presentasi saya, dengan judul, "Tujuh Dosa Besar PowerPoint".

Selama tiga tahun lebih, tulisan ini terus semakin matang berkat berbagai masukan dan praktik. Hingga akhirnya Gramedia Pustaka Utama sepakat untuk bekerja sama menerbitkannya. Naskahnya sendiri sudah naik cetak tanggal 7 Agustus lalu. Dan kira-kira butuh waktu tiga atau empat minggu hingga selesai dan didistribusikan ke toko-toko buku.

Sampul Depan Tujuh Dosa Besar (Penggunaan) PowerPoint
Sampul depan buku


Yang penting untuk kita sadari, pembicara tersebut bukanlah contoh khusus. Sebagian besar presentasi yang saya hadiri, baik berlatar belakang akademis, pemasaran, teknologi, penyuluhan, bahkan pelatihan, melakukan berbagai kesalahan yang sama. Presentasi yang seharusnya menjadi forum pertukaran ide akhirnya malah menjadi medan perang, antara penyaji yang tidak kompeten melawan hadirin yang ingin kabur.

Dalam bidang apa pun, kemungkinan besar Anda telah mengalami (atau menderita) hal yang sama. Semoga buku ini bisa bermanfaat. Minimal untuk melawan balik tradisi penyalahgunaan. Karena presentasi tidak harus membosankan. Apa pun software alat bantu presentasi yang kita gunakan (PowerPoint, Impress, Keynote, Flash, dll), sampaikanlah pesan kita dengan menarik.

__________________

[1]: Ini hanya contoh istilah asal yang saya karang sendiri. Tapi dari sudut pandang orang yang tidak mengerti dan tidak mendapatkan penjelasan, ya sama saja.

Friday, June 15, 2007

Empat Belas Sastrawan dan Satu Penulis Humor

Terdengar seperti sebuah tagline yang cocok untuk sebuah film musim liburan. Atau konsep reality show. Sayangnya, ini akan jadi deskripsi kisah nyata pada akhir September 2007 nanti di Ubud, Bali. Dan semoga saja berakhir bahagia.

Karena saya akan menjadi si penulis humor itu.

Tadi pagi, saya baru menerima konfirmasi dari panitia Ubud Writers and Readers Festival 2007, bahwa saya termasuk dalam lima belas penulis yang diundang untuk menjadi "tuan rumah" di acara internasional itu.

Tahun lalu, festival ini ditulis Harper's Bazaar sebagai "salah satu dari enam festival sastra teratas di dunia". Tahun ini, Festival Ubud akan dihadiri sekitar 80 penulis mancanegara, termasuk Kiran Desai dan Richard Flanagan. Penulis Detektif Feng Shui, Nury Vittachi, sebagai contoh, adalah orang yang ingin saya temui dan kenal secara pribadi.

Reaksi awal saya adalah terbatuk-batuk. Karena memang sudah beberapa hari terakhir sakit tenggorokan dan demam. Reaksi berikutnya adalah memeriksa daftar penulis yang diundang. Wow. Empat belas nama sastrawan terpampang di situ.

Dan satu penulis humor.

Sepertinya, saya perlu rebahan dulu.

Monday, January 22, 2007

Peta Menuju Rumah Alebene Bandung


Tahukah Anda?

  1. Saya membuat peta ini dengan Visio
  2. Memakai Visio untuk menggambar peta sama saja seperti memakai penggaris besi untuk memotong kayu

Saturday, January 20, 2007

Ngobrol Seru: Apakah Menulis Bisa Menjadi Sebuah Profesi?

Berminat jadi penulis? Masih penasaran apakah menulis bisa jadi profesi? Pengin tahu tips dan pengalaman penulis-penulis Gramedia?

Datang aja ke:

Rumah Alebene
Jalan Sukajadi 232 Bandung

(samping Hero)


Hari:
Sabtu, 27 Januari 2007
Jam 15.00 - 17.00


Yok, kita ngobrol bareng! Mau sambil santai bisa. Mau sambil seru-seruan ber-doorprize juga oke. Bersama:
  • Primadonna Angela (penulis "Quarter Life Fear", "Belanglicious", "Love at First Fall", "Jangan Berkedip!", "Quarter Life Dilemma")
  • Luna Torashyngu (penulis "Love Detective", "Victory", "Beauty and the Best", "Dua Rembulan")
  • Isman H. Suryaman (penulis "Bertanya atau Mati!" dan "Jangan Berkedip!")
  • Bacem Wong (penulis "Iiih" dan "Romantis")
Acaranya gratis!

Informasi lebih lanjut: +62 22 2038103

Sampai ketemu di sana!

Friday, December 08, 2006

Blogging Everything!--Parade Penulis Muda Blogfam

Dalam rangka ultah ke-3, Blogfam dot com bekerja sama dengan Common Room Bandung menggelar acara "Jumpa Penulis Blogfam II".

Saksikan peluncuran buku-buku Blogfam, bekerja sama dengan penerbit Gradien Yogyakarta:
+ "Flash! Flash! Flash!--Kumpulan Cerita Sekilas"
+ "Biarkan Aku mencintaimu Dalam Sunyi: Email Terbuka Seorang Selingkuhan"--Kumpulan Cerpen

Dimeriahkan pula dengan bazaar buku dan kerajinan tangan. Raih door prize dari buku-buku penerbit Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Cinta, situs Indosiar dot com dan masih banyak yang lainnya.


Acaranya Gratis!

Ingin tahu apa itu nge-blog dan manfaatnya? Bagaimana bisa menerbitkan buku dari nge-blog? Dan bagaimana pengalaman penulis-penulis Blogfam?

Datang saja ke

Jl. Kyai Gede Utama 8
Bandung 40132

Jawa Barat
Phone & Fax: +62 22 250 3404
Email: info@commonroom.info


Catat waktunya!

Hari Sabtu, 9 Desember 2006
jam 10.00 - 19.00 WIB


Simak acara yang akan dipandu oleh Mamat, MC heboh peluncuran buku "Ortu Kenapa Sih?" (Blogfam & Mizan--2006):


SESI I: ALL ABOUT WRITING AND BLOGGING!

13.00 – 13.05: Pembukaan--Moderator

13.05 – 13.15: Menebak Tren Buku 2007 (Benny Rhamdani--DAR! Mizan)
(Melihat potensi pasar dari sudut pandang penerbit dan penulis, sebagai mitra kerja sama)

13.15 – 13.25: Menulis dalam Karier dan Kehidupan (Primadonna Angela-- penulis tujuh buku, termasuk "Belanglicious" dan "QLD")
(Apakah menulis bisa menjadi karier? Bagaimana blog bisa membantu?)

13.25 – 13.35 Langkah Awal buku dari Blog ( Amril Taufik Gobel, Biarkan aku mencintaimu dalam sunyi etc)

13.35 – 13.40 Doorprize--Ayo dapatkan buku gratis!

13.40 – 13.50: Bagaimana Saya harus Pede, padahal Saya Bukan Siapa-siapa? (Iwok Abqary--"Jangan jadi Cewek Cupu", "Misteri Sandal Jepit" dan lainnya.)
(Simak pengalaman Iwok yang menerbitkan hingga lebih dari empat buku hanya dalam waktu setahun, setelah menemukan kuncinya: usaha dan percaya diri.)

13.50 – 14.00: Proses Kreatif Penulisan (Isman H. Suryaman--"Bertanya atau Mati!" dan "Jangan Berkedip!")
(Bagaimana membebaskan diri dari jebakan mitos ide penulisan)

14.00 – 14.05: Doorprize--Siapa sigap, dapat!

14.05 – 14.15: Mimpi saya menjadi penulis (Dewi K--"Keajaiban Bunga")
(Bakat ternyata tidak penting dalam menulis! Lantas apa? Simak saja.)

14.15 – 14.25: Blog Media alternatif untuk mulai latihan menulis (Tria Barmawi--"Siapa Bilang Nikah itu Enak" dan "Lost in Teleporter")
(Membuat tulisan bermutu melalui bantuan blog.)

14.25 – 15.00: Ngobrol Santai–-Moderator dan Para Penulis
(Tanya apa saja tentang penulisan! Mau sekalian konsultasi naskah? Kenapa tidak?)


SESI II: BLOGGING EVERYTHING!

16.00 – 16.05: Pembukaan--Moderator

16.05 – 16.25: Pembahasan BZ Mag – Amril Taufik Gobel
(Sharing perwujudan ide dan sumber daya komunitas maya)

16.25 – 16.35: Launching buku kumpulan FF Blogfam--(Blogfam diwakili Pritha Khalida)

16.35 – 16.50: Fun with Ceko
Proses kreatif singkat buku Aku Cinta! Kamu?
(Sebuah pengalaman pengamen yang ngeblog dan menerbitkan buku)

16.50 – 17.00: Dari blog bisa ngehasilin duit ama dapet gebetan (Bram)

17.00 – 17.10: Dari Blog bisa bisnis tulisan (Indah Juli-Flash Flash Flash)

17.10 – 17.15: Doorprize (Again!)

17.15 – 17.25: Dari blog bisa menerbitkan buku (Lili Lengkana-Magical Sweet Seventen, Ortu Kenapa Sih?)

17.25 – 17.35: Membisniskan Usaha melalui blog (Linda)

17.35 – 17.55: Ngobrol Santai--Moderator/Penulis
(Mau sekalian konsultasi blog? Kenapa tidak?)

17.55 – 19.00: Syukuran BF

Salam,
Blogfamers kelurahan Bandung punya gawe

Tuesday, November 28, 2006

Kamukah Pemenang Lomba Flash Fiction "Jangan Berkedip!"?

Setelah membaca-baca, membolak-balik, menelaah, membandingkan, berdiskusi, berdebat, membaca lagi, dewan juri (baca: Donna & Isman) memutuskan karya yang berhak mendapatkan hadiah dalam lomba flash fiction adalah...


EMPAT PEMENANG UTAMA

Judul: Soulmate?
Syahrina Zulfa
Bogor 16152

Judul: Deg! Deg! Deg!
Ayu M. Prameswary
Jak-Tim 13720

Judul: Cowok Idaman
Poppy D.C. Kartadikaria
Bogor 16142

Judul: Malaikat Kecil
Indah Ralato Dviani Wiraputri
Jakarta 12420


SEBELAS PEMENANG LAINNYA

Judul: Sendal
Martha Tambunan
Banjarmasin 70236

Judul: Upshh.. Maaf
Dian Puspita Sari
Jawa Timur 65146

Judul: Gelang Keberuntungan
Pratiwi Ambarwati
Depok 16953

Judul: Di Dalam Kereta
Iwok
Tasikmalaya 46113

Judul: Second Honeymoon
Poppy D.C. Kartadikaria
Bogor 16142

Judul: Lengkapnya Sebuah Impian
Intan Defrina
Tangerang 15154

Judul: Seperti Kamu
Anita Herawati
Samarinda 75113

Judul: Lewati Dulu 7 langkah Pertemuan Pertama Pritha Khalida
Sukabumi-43151

Judul: Habis Gelap Terbitlah Gelap
Teodora Sasha
Bekasi Timur 17112

Judul: Cukup Satu Kalimat Saja
Dewi Rieka Kustiantari
Bogor 16710

Judul: Perdana Menteri
Andriani Cendra
Jakarta Barat


Selamat bagi para pemenang! Hadiah akan dikirimkan oleh GPU ke semua pemenang via pos. Tetap menulis, ya!

======================================

"Jangan Berkedip!" adalah kumpulan flash fiction (cerita sangat pendek) karya Primadonna Angela dan Isman H. Suryaman. Panjang cerita flash fiction tak lebih dari 1500 kata (bahkan ada satu karya yang hanya terdiri dari satu kata), dengan pacu yang berkelebat.

Jangan (lupa) berkedip, karena cerita bisa berbelok tiba-tiba dan mengejutkan Anda. Tak jarang, kisah-kisah kumpulan ini meninggalkan kesan yang lebih lama daripada waktu membacanya.


Donna & Isman
http://vervain.blogspot.com
http://bertanyaataumati.blogspot.com