Password Terhebat Dalam Sejarah
Mulai Senin kemarin (27 Oktober 2008), Divusi membantu DepBudPar melaksanakan pelatihan untuk UKM pariwisata di Hotel Santika, Jogjakarta. Pada Selasa sore, sesinya adalah pelatihan menulis dan mengelola blog dengan mesin Wordpress, dipandu oleh teman-teman dari CahAndong: Yahya Kurniawan, Tika, dan Eko.
Peserta membuat akun blog, lantas memilih username dan password. Dalam mesin Wordpress, saat kita memilih password, program akan memberi masukan apakah password tersebut bagus (strong) atau buruk (bad), dinilai dari kemungkinan dibobol.
Berhubung mayoritas peserta masih belum pernah nge-blog, mereka awalnya memasukkan password yang terdiri dari nama sendiri, tanggal lahir, dan lain-lain. Sampai-sampai ada yang mengeluh, "Kok password saya bad terus, sih?"
Salah seorang pria yang dipandu Tika malah sebaliknya. Password yang ia ketikkan dinilai "Strong".
Ia mengekeh bangga. "Password-ku strong-e!" ujarnya bangga dengan logat yang kental. Namun kemudian, dia tertegun. "Mbak, ini kotak kosong di bawahnya apa, ya?"
"Oh, itu untuk konfirmasi, Pak," jawab Tika. Ketikkan aja password-nya sekali lagi di situ."
Bapak itu mengangguk. Lantas bersiap mengetik, dan kembali terdiam. "Eh, [password-nya] apa, ya?" tanyanya bingung.
Betul-betul password yang hebat.