#1thStandUpIndo: Dalam Satu Tahun...
Dalam satu tahun, yang tadinya "Gak bisa!" bisa jadi "Oh, bukannya itu biasa?"
Lihatlah para komika (stand-up comedian) sekarang. Kalau sebelum tanggal 13 Juli 2011 mereka ditanya, "Bisa gak, bikin pertunjukan stand-up comedy berbayar di Indonesia, semuanya diisi stand-up comedian Indonesia, dan dihadiri lebih dari 200 orang?"
Saya yakin semua bakal menjawab, "Gak bisa!"
Pada tanggal 24 Agustus 2011, @StandUpIndo mengadakan acara stand-up comedy berbayar pertama. Bahkan saat itu, Raditya Dika masih mempertanyakan, apakah kita tidak bergerak terlalu cepat? Dia masih ragu ada yang mau bayar untuk menonton stand-up comedy.
Tapi sekarang lihat saja, komunitas komedi tunggal di berbagai pelosok Indonesia mengadakan Stand-up Nite. Hampir semua berbayar. Rata-rata penontonnya ratusan. Rekor penonton Stand-up Nite berbayar terbanyak di Jakarta adalah 890 penonton. Di Bandung mencapai 730 orang. Di Pekanbaru bahkan melebihi 1.000!
Dalam satu tahun, hidup bisa berubah drastis.
Sebelum 13 Juli 2011, kalau ada yang mengaku mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk menjalani profesi sebagai stand-up comedian, mayoritas pasti mempertanyakan kelogisan pilihan karier ini. Namun, itulah yang direncanakan (lantas dilakukan) Ernest Prakasa.
Sekarang, tidak ada yang berani menertawakan pilihan hidupnya.
Saya juga kini telah mengundurkan diri dari manajemen kantor saya sebelumnya, dan fokus pada bidang komedi dan penulisan. Bertemu dan berinteraksi dengan begitu banyak rekan maupun sahabat di komunitas yang berbagi kesenangan maupun mimpi. Ini bukanlah kehidupan yang saya rencanakan sebelum 13 Juli 2011. Tapi ini adalah pilihan yang saya jalani dengan bahagia.
Dalam satu tahun, impian bisa terwujud... dan terwujud kembali
Sebagian besar praktisi komedi tunggal adalah orang-orang yang memiliki mimpi bahwa suatu saat stand-up comedy akan tumbuh kuat di Indonesia. Perbedaannya adalah: ada yang mewujudkan mimpi itu. Dan ada yang menontonnya terjadi.
Tidak masalah kita menjadi apa. Asalkan itu memang pilihan. Karena terwujudnya mimpi bukanlah suatu akhir. Selalu ada kelanjutan. Baik memelihara mimpi menjadi sesuatu yang membumi. Atau mengembangkannya lebih tinggi.
Saya dan rekan-rekan di @StandUpIndo sendiri entah sudah berapa kali terkejut dengan terwujudnya berbagai impian dalam bentuk nyata: acara stand-up berbayar, gig rutin bagi para komika, acara TV khusus stand-up comedy, stand-up special, munculnya komika sebagai host acara bergengsi, komika sebagai bintang film, hingga tur antarkota.
Daftar ini akan terus berlanjut. Kalau Anda praktisi juga, semoga mimpi Anda pun [akan] masuk di dalamnya.
Kalau Anda mitra maupun penonton, terima kasih atas dukungannya selama ini! Pertumbuhan ini nyata karena wujud dukungan dan apresiasi Anda pun nyata.
Viva la Komtung!
Kalau Anda mitra maupun penonton, terima kasih atas dukungannya selama ini! Pertumbuhan ini nyata karena wujud dukungan dan apresiasi Anda pun nyata.
Viva la Komtung!
7 comments:
Dulu susah banget untuk sekedar cari teman ngobrol soal standup comedy. Sekarang begitu banyak teman untuk diajak nonton show yang sudah bejibun. :D
Mau ngobrol aja mesti jawab pertanyaan, "Stand-up itu apa sih?" dulu. :p
ane pecinta berat stand up comedy 0-p
setuju banget deh kalo kita mau berusaha kenapa tidak
inilah yang di sebut cermat, tepat dan sigap dalam melihat sebuah peluang usaha. Hari ini mungkin saja kita dibilang pemimpi, orgil dsb tapi diwaktu yang akan datang kita akan menjadi pahlawan. Spt stand up commedy ini dulu dianggap sebuah bisnis yang tidak laku sekarang menjadi booming.
Terobosan, ketekunan dan kerja keras yang efektif kunci keberhasilan orang-orang sukses.. benar gak sih? xixixi
siip bener banget
Post a Comment