Monday, July 03, 2006

Ending Mengejutkan

Oleh Iwok Abqari

Istilah Flash Fiction buat sebagian besar orang mungkin masih suatu hal yang sangat baru dan belum terasa umum, seperti halnya saya yang baru mengenal adanya genre seperti ini. Tapi ternyata, membaca cerita Flash Fiction atau cerita sangat pendek ini mempunyai kenikmatan dan keunikan sendiri.

Semua terasa begitu cepat, dan selalu diakhiri dengan ending yang mengejutkan dan sangat di luar dugaan. Nikmat, karena hanya butuh hitungan menit (dan bahkan detik) untuk menyelesaikan dan mengetahui akhir sebuah cerita!

Seperti halnya yang tercantum di back-cover buku ini, dunia mengenal Flash Fiction dengan berbagai nama. Di Prancis, karya seperti ini disebut nouvelle. Di China, ada yang menyebutnya cerita kantong, cerita mini, cerita semenit atau cerita-sepanjang-rokok. Semua istilah itu karena cerita jenis ini sangat-sangat pendek, dan terdiri dari beberapa puluh kata, atau paling banter 1500 kata saja. Bandingkan dengan sebuah cerpen biasa yang umumnya mempunyai kumpulan kata yang jauh lebih banyak dari itu. Judul ‘Jangan Berkedip!’ terasa pas sekali dengan keseluruhan isi buku ini. Secara hiperbola bisa dikatakan bahwa setiap cerita dalam buku ini bisa selesai dalam satu kedipan mata! Begitu mengedip, kita sudah ada di cerita selanjutnya.

Mungkin ada yang berpikir, apanya sih yang menarik dari sebuah cerita yang super pendek? Bayangkan, sebuah cerita ada yang ditulis dan selesai dalam puluhan kata saja! Dan ada yang hanya berisi SATU KATA saja! Mungkin yang belum mengenal dan membaca Flasfic (Flash Fiction) akan beranggapan begitu. Tapi ternyata, justru saking pendeknya itu, si penulis dituntut mengolah katanya dengan baik sehingga setiap ceritanya berakhir seru! Pembaca seolah diajak bermain tebak-tebakan: “Hayo, cerita ini akhirnya gimana?”

Duet pasangan Isman dan Donna bergantian memberi kejutan, dan masing-masing hadir dengan ciri dan khas gaya bahasa dan penulisannya. Kekompakan keduanya tidak berarti saling menghilangkan ciri khas gaya penulisan masing-masing. Asyik juga sambil membaca, sambil menebak-nebak: “Cerita ini Isman apa Donna ya yang nulis?” Jawaban ada di akhir masing-masing cerita plus jumlah kata yang digunakan. Kala dibaca dengan teliti, di pertengahan buku, gaya penulisan dua penulis ini mulai terlihat jelas dan sudah bisa tertebak dengan mudah siapa penulis cerita yang baru saja selesai dibaca.

Membaca Jangan Berkedip! seolah sedang menikmati makan malam dalam keadaan perut kosong dengan sajian menu yang sangat bervariasi. Dalam setiap suapannya terasa nikmat yang berbeda-beda. Puluhan cerita di buku ini memiliki tema yang--tentu saja--berbeda satu sama lain, tetapi sama-sama memiliki daya tarik tersendiri.

Yang tidak terbiasa dengan membaca sebuah novel yang sangat panjang, buku ini mungkin cocok. Masing-masing cerita lepas dan berdiri sendiri. Satu-dua cerita mungkin bisa mengisi waktu anda dalam sebuah antrean loket suatu alat transportasi, di ruang tunggu dokter, atau bahkan untuk menemani sebatang rokok anda di sebuah smoking area sebelum kembali ke rutinitas kerja.


KETERANGAN BUKU
Judul: Jangan Berkedip!
Pengarang: Isman H Suryaman & Primadona
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 200 hlm


(Dimuat di Rubrik Senggang, Harian Batam Pos halaman 35, Minggu 2 Juli 2006.)

No comments: