Monday, April 09, 2007

Pengarahan Opini dan Penularan Semangat

Membaca tulisan Agung tentang lagu As I Lay Me Down to Sleep-nya Sophie B. Hawkins, saya jadi teringat cerita Direktur Operasional kantor saya, Riza Satria Perdana.

Ia menyetel lagu ini kepada beberapa bawahannya. Sebelumnya, ia berkata, "Perhatiin deh, nanti background vokalnya akan ngomong 'Pulang kampung'." Setelah lagu selesai, ia bertanya, "Benar nggak?"

Semuanya mengangguk.

Lantas ia berkata bahwa lirik sebenarnya bukan itu. "Coba dengar lagi," ujarnya. Dan sambil tersenyum, ia memasang kembali lagu itu.

Semua pendengarnya memasang kuping sambil mengerutkan kening. Tetap saja di akhir lagu mereka berkata, "Bener ah, Pak. 'Pulang kampung' kok."

Padahal lirik sebenarnya adalah "Ooh La Kah Koh". Menurut Ricardo Damanik, Sophie adalah keturunan suku Ballentine, dan ini adalah bahasa asli suku tersebut yang berarti "cucilah kaki sebelum tidur".

Riza lantas menyimpulkan poinnya: inilah yang disebut pengarahan opini. Kalau kita menunjukkan sesuatu pada seseorang sambil menyodorkan opini kita, besar kemungkinan bahwa orang tersebut akan setuju. Ia mencontohkan seorang rekan yang memberikan foto cetak sendiri kepada klien. Rekan tersebut berkata, "Ini fotonya, Pak. Tapi mohon maaf, cetakannya kurang bagus."

Kira-kira apa pendapat sang klien terhadap foto tersebut?

Ini berlaku dua arah. Jika kita menunjukkan sesuatu dengan penuh antusias dan kebanggaan. Orang lain yang melihat pun cenderung akan memiliki opini yang positif.

Tapi jangan sembarangan juga menggunakan teknik ini. Cobalah objeknya yang kita tunjukkan adalah foto penuh gurat-goret dengan campuran warna yang lebih kumal daripada baju bekas pertandingan sepak bola kala hujan. Seberapa semangat pun kita bilang, "Ini, Pak! Bagus banget lho!" tetap saja jelek. Malah bisa mengesalkan orang. "Jelek kok dibilang bagus."

"[Hal ini] cuman berlaku dalam dua kondisi," ujar Riza. "Pertama, kita harus benar-benar percaya pada apa yang kita katakan. Kedua, yang kita katakan tidak jauh-jauh amat dari yang akan orang itu pikirkan tanpa pengaruh kita."

Intinya, apa pun yang kita rasakan tentang hasil kerja kita dapat menular kepada orang lain. Karena itu, kerjakanlah sesuatu yang membuat kita bersemangat, dan dapat kita banggakan. Ini berlaku untuk semua hal. Termasuk blog.

No comments: