Monday, May 14, 2007

Penjotos Mitos: Simbol Kualitas Botol Plastik

Pernahkah Anda melihat bagian bawah botol plastik sirup pencegah batuk? Atau Tupperware? Pernahkah Anda menyadari keberadaan simbol angka seperti di kiri ini?

Perhatikanlah bahwa sebagian besar kemasan plastik memiliki simbol seperti ini tercetak di bagian bawah. Angkanya pun beragam. Namun yang paling sering kita lihat bisa jadi adalah "1" dan "5".

Apa sebenarnya arti simbol-simbol ini?

Ada yang berpendapat bahwa angka-angka ini menunjukkan kualitas plastik yang digunakan. Semakin tinggi angka, semakin baik. Karena lebih tahan lama. Seseorang bahkan pernah mewanti-wanti saya agar memilih obat berdasarkan simbol ini. Kalau angkanya "1", lebih baik cari obat lain. Karena kemasan yang tak tahan lama akan membuat obatnya rusak.

Benarkah begitu?

Sama sekali tidak. Walaupun saya berterima kasih atas niat baik sang pemberi nasihat. Tapi seperti sering saya katakan, niat saja tidak cukup. Apalagi kalau menyangkut kebenaran informasi.

Simbol ini sebenarnya adalah kode identifikasi resin yang diciptakan oleh The Society of Plastics Industry (SPI) pada tahun 1988. Fungsinya? Untuk memberi tahu pihak pendaur ulang bahan plastik apa yang digunakan. Karena plastik sangatlah susah untuk didaur ulang. Kita tidak dapat begitu saja mencampur plastik dengan kandungan resin yang berbeda untuk didaur ulang. Dengan sistem pengkodean ini, kita dapat mengetahui tipe plastik mana yang bisa dicampur. Dan bisa didaur ulang untuk apa saja.

Sebagai contoh, kode "1" menunjukkan Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE). Karena jernih, kuat, tahan panas, dan cukup kuat untuk menahan tembusan uap maupun gas, PET sering digunakan untuk botol kemasan minuman ringan atau selai. PET dapat didaur ulang menjadi fiber, tas plastik, film, kemasan makanan dan minuman, karpet, botol, atau hidung Michael Jackson. Tapi yang terakhir ini belum bisa dibuktikan berhubung dia menolak mencantumkan simbol di hidungnya.

Sementara kode "5" menunjukkan Polypropylene (PP). Tahan akan reaksi kimia dan bertitik lebur tinggi, PP jadinya sering digunakan untuk botol obat atau kemasan makanan untuk microwave (seperti Tupperware). PP dapat didaur ulang menjadi wadah aki mobil, baki, garu, LED, dan lain-lain. Detail lengkap simbol-simbolnya silakan periksa di sini.

Jelas bahwa simbol ini tidak terurut berdasarkan kekuatan. Hanya merupakan nomor pengenal kandungan resin. PVC, misalnya, yang sering digunakan untuk pipa air diberi simbol "3". Sementara simbol "6" justru menunjukkan Polystyrene (PS) yang bertitik lebur rendah. Tentu saja, akan aneh jika PS digunakan untuk kemasan makanan microwave. Namun, intinya adalah penggunaan sesuai dengan jenis plastik. Bukan karena penomoran yang lebih besar atau kecil.

Simbol ini berlaku di seluruh dunia, terutama negara-negara yang sudah menghargai pentingnya pendaurulangan plastik. Jelas saja. Tanpa simbol itu, banyak limbah plastk yang akan sulit diproses. Karena itu, jika kita masih menemukan botol plastik yang tidak memiliki kode ini, hal tersebut bisa menunjukkan dua hal:


  • Ketidakpedulian produsen pada pendaurulangan, atau lebih luas lagi;

  • Ketidakpedulian nasional pada pendaurulangan--bisa diartikan pemerintah maupun masyarakat sendiri

No comments: