Monday, April 14, 2008

Memilih Angka, Bukan Visi

Menilik pilkada(l) Jawa Barat kemarin (13 April 2008), ada satu hal yang mengganjal. Mengapa kita masih menggunakan angka? Jumlah pilihan hanya tiga. Untuk apa dinomori satu, dua, tiga? Bukankah sudah ada nama dan foto wajah?

Apakah agar orang-orang yang tidak bisa membaca dan tidak tahu wajah kandidat bisa memilih? Kalau begitu, mengapa tidak menyediakan mesin slot alih-alih kertas coblosan. Itu akan lebih akurat. Dan menarik.

Jadi apa solusinya? Hilangkan angka yang tidak perlu? Sayangnya, mengandalkan foto wajah pun ternyata belum cukup. Walaupun sejumlah pemilih mengatakan bahwa pasangan Hermawan - Dede Yusuf menang karena menjanjikan harapan, ada juga yang mengatakan karena wajah Dede lebih dikenal. Plus ganteng.

Dan ini tidak terbatas Indonesia saja. Sebuah penelitian di Amerika Serikat pun menunjukkan bahwa saat diberikan sejumlah pilihan, para pemilih yang tidak terlalu mengetahui visi  atau program kandidat akan cenderung memilih orang yang jangkung dan tampan.

Anda memilih karena apa? Apa pun itu, kalau tidak ada yang sesuai, selalu ada pilihan di luar yang tersedia. Karena tidak ada gunanya memilih jika tidak mendukung. Terutama bagi mereka yang seminggu terakhir ini jadi sering meneriakkan satu bait Electable-nya Jimmy Eat World.


"Not in my name, you don't speak for me
I am my voice, and I want to scream
You want my air, you want my life
I act as one, but I'm not alone...

No comments: