Payudara Demi Perdamaian Dunia
Blogosfer sedang ramai towel-menowel. Salah satu yang terkini adalah menulis tentang payudara demi perdamaian dunia. Saya sendiri baru sadar setelah ditowel Sonny. Menurut saya, siapa pun yang pertama kali punya gagasan menyandingkan kata "payudara" dan "perdamaian dunia" dalam kalimat yang sama patut mendapat penghargaaan Nobel.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan (Daring), pa·yu·da·ra: n, buah dada; susu; tetek.
Bahkan Pusat Bahasa pun merasa tak perlu menjelaskan payudara. Mereka hanya memberikan padanan istilah. Payudara termasuk kata yang pasti ada dalam bahasa mana pun. Dan tidak perlu penjelasan.
Saya sendiri tidak tahu istilah payudara berasal dari mana. Namun, jika kata ini berasal dari tataran Sunda, kita bisa merinci bahwa payudara = payu (laris) + dara (gadis). Benda yang membuat gadis menjadi laris. Saya rasa tidak ada penjelasan lain yang lebih tepat.
Mungkin karena itulah bintang film porno Lolo Ferrari (alm) sampai nekat mengoperasi dadanya 22 kali hingga sebesar 180 sentimeter! Berdasarkan artikel Wikipedia, kedua payudaranya itu berisi sekitar 3 liter plasma darah suntikan. Entah bagaimana cara dia berjalan agar tetap seimbang.
Namun, ternyata itu masih belum ada apa-apanya. Model dan penari bugil Chelsea Charms mengaku bahwa masing-masing payudaranya memiliki berat 11,8 kilo. Total keduanya 23,6 kilogram. Aza, anak saya yang berusia empat tahun bahkan lebih ringan daripada payudaranya. Padahal saya hanya bisa tahan memangku Aza selama tiga puluh menit. Sementara Charms harus melakukannya seumur hidup.
Mari kembali pada pembicaraan yang lebih serius. Menimbang betapa hebatnya kekuatan payudara untuk menarik perhatian, mengapa kita tidak memanfaatkannya untuk kepentingan ilmu pengetahuan? Sebagai contoh, sebuah riset yang konon diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menyimpulkan bahwa menatap dada wanita selama sepuluh menit sehari dapat meningkatkan kesehatan seorang pria. Bahkan bisa menambah kemampuan hidupnya antara empat hingga lima tahun! Dr. Karyn Weatherby menulis bahwa menatap dada wanita dengan hasrat seksual akan memicu kerja jantung seorang pria dan meningkatkan sirkulasi darah. Ini setara dengan olahraga aerobik selama 30 menit, mengurangi risiko stroke dan serangan jantung hingga 50%!
Jelas bahwa UU Pornografi kita perlu direvisi. Selain atas nama seni, budaya, dan prosesi ritual, sebaiknya menatap payudara juga dilegalkan demi alasan kesehatan.
Sekalian saja: bisa diresepkan oleh dokter.
"Bapak kurang olahraga. Sempatkan olahraga aerobik tiga puluh menit sehari," ujar seorang dokter.
"Wah, saya sudah uzur, Dok," ujar sang pasien sambil gemetar. "Nggak bisa lagi olahraga."
"Ya sudah," sang dokter menulis resep. "Ini saya resepkan foto payudaranya Miyabi." Ia menyerahkan kertas resep. "Silakan beli di apotek terdekat. Tatap selama 10 menit sehari."
"Sebelum atau sesudah makan, Dok?" tanya sang pasien.
"Terserah. Yang penting sampai nafsu, ya, Pak. Semoga lekas sembuh."
9 comments:
kalau untuk resep kayanya Sora Aoi lebih cocok daripada Miyabi (lol)
... atau Anna Ohura.
Sophie Howard dan Lucy Pinder
juga direkomendasikan.
Selain Keeley Hazell tentunya.
Dapatkan di apotik kesayangan Anda
sekarang juga.
Itu bakalan jadi Apotek yang Tak Pernah Ada.
haha..
berani amat apotek jualan obat seperti itu.
Nah, tuh. Dokternya sudah banyak tuh. Tinggal apoteknya aja.
euh.... kenapa hanya ada resep untuk laki-laki?
Artikel anda:
http://kesehatan.infogue.com/
http://kesehatan.infogue.com/payudara_demi_perdamaian_dunia
promosikan artikel anda di infoGue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema untuk para netter Indonesia. Salam!
apa nanti si dokter bakal di cap jadi 'dokter cabul'? .. mengingat ada rekan sejawatnya (baca: dukun) yang dicap cabul. .. :D
klo gak salah di Bandung, disekitar Gandok, Cihampelas, sama di Setiabudi ada deh apoteknya..
atau klo masih susah, cari aja toko yang ada tulisan..
"DIJUAL PIL BIRU aseli dari Amerika"
Post a Comment