Rumah Sakit, Sumber Tawa #2
Kamar inap Donna memuat maksimal lima pasien. Dan sering kali kehadiran mereka mendukung proses pemulihan dengan cara tersendiri. Pada hari pertama, perawat berkata, "Malem ini puasa, ya, Bu? Enam jam lagi operasi."
"Nggak masalah, Suster," jawab Donna. "Emang nggak nafsu makan kok."
"Kenapa?" tanya perawat khawatir.
Pas di bilik sebelah terdengar pasien muntah-muntah. Berkali-kali.
Sang perawat tidak menunggu jawaban. Hanya mengangguk mengerti.
Sementara itu, pasien di ranjang seberang tampak memiliki cita-cita terpendam sebagai DJ. Ia menyetel MP3 player keras-keras dengan pilihan lagu-lagu dari Kangen Band dan sejenisnya. Dampaknya sangat positif. Minimal Donna terdorong untuk kangen kesunyian. Ia semakin semangat untuk sembuh dan keluar dari ruang itu.
Pada hari Kamis (19 Februari), mendadak pilihan lagu Sang Pasien Seberang berubah; dari Coldplay hingga REM. Walau masih mengganggu, minimal tidak menggoda untuk melempar infus. Seorang perawat lantas masuk ke bilik Donna untuk menyuntikkan antibiotik ke dalam selang infus. Antibiotik ini memang jenis yang perih sehingga Donna sampai meringis kesakitan.
Bersamaan dengan itu, berkumandanglah satu lagu REM dari ranjang seberang, "Everybody hurts... sometimes..."
1 comment:
Everybody hurts itu lagunya Nazareth bukan?
nice blog mas..ijin nyimak terus..\m/_
Post a Comment