Tuesday, May 08, 2007

Ide Film #1: Horor Komedi

Akhir-akhir ini di kantor saya beredar teori berikut: "ide segila apa pun yang muncul saat lagi nggak mikir, itu akan lebih mending daripada sinetron." Sebagai eksperimen apakah itu benar atau tidak, saya akan memulai rangkaian tulisan ngalor-ngidul berkaitan ide film yang muncul saat kami lagi ngobrol, maen bulutangkis, atau mangap.

"Yang pertama, gimana kalau film horor?" usul seorang rekan sambil garuk-garuk pantat. Kami juga memiliki teori bahwa usul seseorang saat garuk-garuk pantat itu biasanya jenius. Lihatlah apa yang ditemukan Archimedes saat mandi. Pasti sambil garuk-garuk juga, lah. Bayangkanlah apa yang bisa Newton temukan jika ia garuk-garuk pantat saat tertimpa apel.[1] Karena itu, kami menurut.

Inilah ide pertama kami: virus zombie yang menyerang sebuah kota tataran Sunda. Karena itu, walaupun sudah jadi zombie, tidak banyak yang berubah karena:

  • Tidak menyeramkan
    Malah menggelitik karena zombienya jalan-jalan sambil ngomong, "Otaaak. Otakna mana euy? Boga nteu?"[2]

  • Tidak terlalu membahayakan
    Karena sebagian terlalu malas untuk bergerak. "Rek neangan otak teu?"[3] tanya satu zombie pada temannya.

    Temannya menggeram, "Aing cape ah. Bobo heula."[4]

    Saat para zombie sudah menangkap tokoh utama pun sering kali mereka melepaskannya kembali tanpa memakannya karena satu alasan: lupa bawa sambal.

  • Memiliki kelemahan fatal
    Setiap kali terdesak di pojok oleh satu zombie yang siap menyerang, sang tokoh utama tinggal mengatupkan kedua telapak tangan dan menyodorkannya. Sang zombie pun secara refleks akan salaman. Setelah itu, langsung akrab.

Resolusi: sang tokoh utama akhirnya berhasil kabur dan kembali ke Jakarta. Berhubung ia seorang pekerja kantoran biasa, besoknya pun ia harus kembali kerja karena bosnya menganggap bahwa ceritanya itu sekadar alasan. Saat bekerja, ia menyadari rekan-rekan kerjanya yang lebih robotik daripada para zombie yang ia temui, akibat tekanan sosial Jakarta. Ia pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke kota zombie dan ikut menjadi bagian dari mereka.

________________

[1]: Ini sebenarnya hanya mitos. Newton tidak tertimpa apel. Saat menemukan hukum gravitasi, ia sedang melihat apel berjatuhan dari balik jendela. Tapi, kami curiga, ia sedang garuk-garuk pantat. Sejarah saja yang tidak berani mencatatnya.

[2]: "Otaknya mana, nih? Punya nggak?"

[3]: "Mau nyari otak nggak?"

[4]: "Gue capek ah. Tidur dulu."

4 comments:

Anonymous said...

zombie1 : ari maneh mawa sambel teu?

zombie2 : urang mah teu beuki lada!

zombie1 : kalem nya, urang nyokot sambel heula, eta jelma tong waka di dahar okeii?

zombie 2: sip bos, diantosan, sakalian pang mawakeun kecap.

imajinatif. masuk akal. sunda pisan.

Isman H. Suryaman said...

Ah, kecap. Betul juga. Kapan lagi ada film horor di mana zombienya tersuruk-suruk, menggeram, sambil bawa botol kecap.

Anonymous said...

gak ada tembak tembakan? ;)

lho, kirain yang jadi trademark adalah lalapan?..

Isman H. Suryaman said...

Kan di Indonesia, hehe. Paling juga lempar timun. Lalapan sih trademark rumah makan Sunda, Son. Bukan orangnya, hihi.