Monday, March 19, 2007

Berkantor di "Pantai" yang Tinggal Angan-angan

Bulan Maret ini, perusahaan saya pindah kantor. Kini kami menempati gedung bekas taman kanak-kanak.

Saat menemukan lokasi ini, hampir semuanya bersemangat. Karena bersih, luas, dan halaman dalamnya memiliki area lebar yang dipenuhi pasir pantai. Lengkap dengan serodotan. Dua kata pertama yang muncul di benak kami kala foto-foto gedung ini disebar adalah: "Voli pantai!"

Seisi ruangan saya juga langsung membayangkan skenario pulang kantor; kami muncul sambil bersendal jepit, bercelana hawaii, dan berkacamata hitam. Orangtua, teman kos, atau pasangan kami akan mengangkat alis, "Tadi di kantor ngapain aja?"

"Akses internet sambil serodotan," ujar kami sambil mengacungkan jempol.

Saya bahkan sempat mengusulkan agar kami membuat kartu nama dengan jabatan khusus, misalnya, "Pemrogram Sambil Meluncur Profesional".

Hanya ada satu orang yang kurang bersemangat. Dan setelah ditanyai mengapa, ternyata karena ia tahu satu hal: serodotannya bakal dijual oleh pemilik gedung. "Bagaimana dengan pasirnya?" tanya kami panik.

"Dijual juga," ujarnya lirih.

Bayangan petualangan pantai kami ternyata hanya berusia pendek.

4 comments:

Anonymous said...

lho, khan "dijual"...
tinggal di beli ajah dunk ;) itu perosotannya :P

Isman H. Suryaman said...

Hmm. Iya juga, Son. Keren juga kalau direksi datang dan kaget tiba-tiba melihat ada perosotan di lantai semen.

dodol said...

pdhl kalo bnran jadi, bakal jadi spt lapangan volinya di googleplex donk yah. poto disini : http://www.time.com/time/photoessays/2006/inside_google/7.html

Isman H. Suryaman said...

Haha, nggak sekeren itu sih, Simon. Pinggiran tempat pasirnya cuman sedikit tanah... dan langsung ubin. Namun, gagasannya sama... afternoon breaks sebagai bagian dari kantor yang menyenangkan dan menyuntikkan kreativitas maupun semangat.

Sekarang jadinya dibikin lapangan bulutangkis, hehe.