Sachika Haniyya Evereska: Nama yang Diharapkan Jadi Panduan
Untuk anak kedua kami, saya dan Donna menggunakan nama sementaranya sebagai panduan.
Sachika berasal dari bahasa Jepang. Tergantung kanjinya, ia memiliki dua makna: "luar biasa" atau "kebahagiaan ganda". Kami mengartikan ini sebagai prinsip dan harapan. Membahagiakan diri dan orang lain (khususnya orang-orang yang disayangi) adalah bentuk kebahagiaan ganda. Dan cukup dengan begitu, setiap orang biasa akan menjadi luar biasa.
Haniyya dari bahasa Arab. Yang artinya juga kebahagiaan. Karena kalau bisa tidak hanya berhenti pada membahagiakan diri sendiri dan orang-orang yang disayangi. Namun menyebar juga ke lingkungan. Masyarakat. Jadilah kebahagiaan rangkap tiga.
Intinya: mulailah dari diri sendiri, kemudian orang-orang yang disayangi, baru lingkungan/masyarakat.
Kemudian Evereska dari bahasa Elf, yang artinya rumah benteng. Ini adalah petunjuk sekaligus harapan. Di mana pun ia berada, semoga ia dapat membuatnya menjadi tempat/lingkungan yang aman (benteng) dan nyaman (rumah). Atau bahkan dirinya sendirilah rumah benteng tersebut.
Seperti pada Aza, saya dan Donna berharap bahwa nama ini tidak menjadi suatu beban bagi Chika. Melainkan suatu pencerahan. Bukan pula perencanaan atau arahan. Melainkan panduan.
Di saat Chika menemui berbagai hambatan maupun tantangan dalam hidup, semoga ia dapat senantiasa mendapatkan pencerahan dari namanya. Akan tiba pula saat kami sudah tak bisa mendampinginya dalam hidup. Pada saat-saat seperti itu, semoga nama tersebut bisa menjadi panduan; menggantikan diskusi, obrolan, maupun sekadar pelukan hangat.
Ini mungkin makna yang kami interpretasikan sekarang. Namun, satu saat nanti, ia akan bisa berpikir untuk diri sendiri, dan mencari (atau malah membentuk) makna namanya sendiri.
Kami ingin menyambut saat itu dengan suka cita.
2 comments:
Untuk urusan nama, memang harus yang terbaik...nama adalah impian,doa dan harapan bagi anak kita kedepannya. Semoga Sachika Haniyya Evereska, bisa menjadi anak yang sesuai harapan keduaorangtuanya :)
Hihi. Terbaik itu subjektif, Don. Menurut saya sih lebih penting lagi spesifik tapi--sekali lagi--tidak membebani. Misalnya nama yang berarti "Sang Raja atau Penguasa" (contoh berarti ini banyak sekali di buku ajuan nama bayi, hehe).
Lebih ke arah karakteristik. Toh masalah interpretasi sih boleh saja beda-beda. (Asal jangan diambil yang jeleknya aja.)
Post a Comment