Wednesday, April 16, 2008

Solusi untuk DPR Ngantuk

Rob Taverner, seorang peternak sapi berkebangsaan Inggris menemukan cara baru untuk meningkatkan produksi susu.

Tai chi.



Seperti bisa dilihat pada foto dari artikel berita aslinya, Rob melakukan gerakan tai chi di depan 100 ekor sapinya, setiap pagi. Menurut pria berusia 44 tahun ini, ia melakukan ritual tersebut agar sapi-sapinya berada dalam suasana hati yang cocok untuk produktif.

Bagaimana kalau kita terapkan ini di sidang DPR/MPR? Daripada harus ada kasus ditegur Presiden lagi--yang memang menjadi terapi kejut tapi sayang hanya berefek sementara.

Bayangkan saja adegan sidang DPR yang sering ditayangkan televisi. Diskusi terus-menerus berkutat pada hal-hal yang bersifat kusir-kusiran. Beberapa orang memegang buku Teka Teki Silang. Di sana sini tampak wajah yang matanya terpejam lebih lama dari seharusnya. Dan sebagian besar sudah malas menyimak.

Saat inilah, Rob Taverner langsung maju ke depan podium dan melakukan tai chi. Kalau ini masih gagal membuat para wakil kita melek, kita masukkan juga 100 sapinya.

10 comments:

Anonymous said...

gak perlu yang 'impor'

yang lokal aja tuh, yang kemaren ributribut gara gara dicekal tanggerang ;)
suruh manggung depan DPR :D
pasti melek

just B !! said...

orng2 d situ nomor satu kl merasa paling perduli sm rakyat, tp sekaligus mereka yg membuat rakyat keliatan tolol dan konyol,,,

Anonymous said...

punya nomer telponya mas Rob ini ga?

dodol said...

wah, saya malah sempat mikir kenapa ga presiden kita dianjurkan utk lakukan gerakan senam tai chi aja yah, supaya sapi2 ngantuk yg duduk di ruang sidang lebih produktif kerjanya. =)

Bambang Haryanto said...

Dear Isman, tulisan ini mengingatkan artikel dokter/penulis Handrawan Nadesul di Kompas : bangsa Indonesia itu tidak sehat sekaligus tidak sakit. Tapi begitu duduk sebentar, sudah mau tidur saja. Tak hanya wakil rakyat yang kena sakit kronis itu, tapi juga eksekutif, dan membuat SBY berang 3 kali (kata Rhenald Kasali)krn saat pidato para pendengar sudah tidur. Tapi SBY ya harus mawas diri, gaya pidatonya yang baca teks, sungguh bikin bosan. Apalagi orang tak suka dikhotbahi (inget film Mr. Bean, di gereja?), bukan ? Orang istana kini perlu gag writer, dan apa kita berminat untuk emlamar ? Oh ya, buku Isman yang BaM, yang hard fun itu, ikut saya singgung di blog KE saya. Sekian dulu kabar ga ngantuk dari Wonogiri, tapi nonton komedi TV malah bikin ngantuk walau kalengnya gedombrengan tanpa henti. Salam.

Isman H. Suryaman said...

Halah. Justru yang kayak gitu yang bikin orang bobo, Son.

Perasaannya dua arah kok, I'm just a shit. (Nick-mu sulit juga diteriakkan di depan umum.)

Kayaknya bisa ditanyakan ke sapi terdekat, Mbah Joyo.

Ya, minimal acara sidang jadi menarik, simon. (Dan cukup berharga untuk direkam serta ditaruh di youtube, hehe.)

Reaksi Sri Mulyani, misalnya, yang mencak-mencak karena lelucon yang dia anggap tidak lucu menunjukkan bahwa istana belum memerlukan gag writer, Mas Bambang. Padahal kalau nggak lucu, ya balas aja dengan komentar yang menyindir juga. Baru diajak serius.

Anonymous said...

Tanya dulu sapinya, Man. Sudi gak ikut sidang bareng manusia?

Isman H. Suryaman said...

Ya, pilihan bagi sapinya sih: diperah ama orang asing, atau suruh duduk bengong ngisi TTS (dan sesekali ketiduran)?

Anonymous said...

Hahahaha...

Kalau yang ini pasti berhasil mas: "kita masukkan juga 100 sapinya"

Isman H. Suryaman said...

Di multiply malah ada yang nyaranin lebih ekstrim, "...terus keluarin DPR-nya. Jangan-jangan keputusannya malah lebih bagus. Kalau studi banding lebih murah. Tinggal sedia rumput."