Sunday, November 23, 2008

Masih Sekadar Pesta: Tak Apa-apa

Pesta Blogger 2008 berhasil dalam satu hal: tetap menjadi sekadar pesta. Dan itu bagus.

Mengapa? Karena pertama: jujur. Acara ini tidak harus memberat-beratkan diri dengan berbagai misi, muatan moral, dan hal lainnya. Tidak perlu.

Lah, Man, kan temanya aja Blogging for Society? Bukannya tendensius tuh? Nggak ada misi apaan?

Memang tergantung penafsiran Anda. Kalau Anda orang idealis ngotot, Anda bisa saja mendefinisikan bahwa apa pun yang menggunakan istilah "untuk masyarakat" harus sesuatu bombastis yang mengubah kondisi masyarakat secara besar-besaran menjadi lebih baik. Silakan. Pesan saya: mohon Anda konsisten juga dalam melaksanakannya.

Saya sih praktis. Meluaskan kesadaran untuk nge-blog saja sudah merupakan roda kecil penggerak manfaat untuk masyarakat. Orang-orang yang tadinya merasa menulis merupakan hal yang menakutkan, jadi mau menulis. Mereka yang tadinya menyimpan berbagai hal berguna tapi hanya tersimpan untuk diri: kini bisa berbagi. Mereka yang tadinya merasa tak bisa bersuara, jadi bisa menyampaikan pendapat. Dan sebaliknya: kita juga bisa memverifikasi suatu isu atau opini melalui komunitas blog yang kita percayai.

Yang terpenting: acara satu hari tidak akan bisa melakukan perubahan besar. (Kecuali merupakan kulminasi dari rangkaian kegiatan.) Yang jauh lebih berpengaruh adalah kiprah sehari-hari para komunitas blogging. Dan kita sendiri, sebagai blogger.

Jadi, biarkan Pesta Blogger tetap menjadi pesta. Perhelatan akbar berbagai komunitas blogging se-Indonesia. Wadah kopi darat dan bersenang-senang. Ajang para tokoh dunia nyata menyadari bahwa ketenaran dan kepakaran di dunia maya bisa jauh lebih berpengaruh. Tempat tumpang tindihnya promosi dan ingar-bingar yang mirip pasar malam.

Pesta saja bisa menunjukkan pada dunia: bahwa komunitas blogging Indonesia itu nyata. Dan jumlah tidak bisa berbohong.

Biarkan suara negatif melanda. Biarkan sejumlah pihak berusaha mempolitisir (keberhasilan) acara ini menjadi agenda-agenda mereka. Yang penting: tetap berpesta. Tetap sejati.

Karena kita, para blogger, memiliki kebebasan untuk itu. Yang tidak setuju pun memiliki kebebasan untuk tidak hadir. Atau membuat acara lain.

Namun, itu pendapat saya. Bisa saja berbeda. Suarakanlah pendapat Anda mengenai Pesta Blogger 2008 kemarin. Di blog Anda masing-masing.



Kalau perlu, berteriaklah! Asalkan jangan lupa: buat orang lain berminat (atau bersyukur telah) mendengarkan.

_______________

Cerita lain seputar Pesta Blogger bisa dilihat di situs resminya.

4 comments:

Anonymous said...

fotonya bagus, layak diposterkan! :D

Eko Eshape said...

setuju mas, pesta yang meriah dan sangat murah [50 ribu dapet macem2]

Saya hanya kasihan lihat mas Nukman Luthfie yang "ndobos" tanpa pakai mik, sementara disampingnya ada juga yang senasib denga mas NL.

Semoga tahun depan lebih mantab lagi.
Amin.

Salam

Isman H. Suryaman said...

Dijadikan barang yang layak dikoleksi, ya, Paman? (Pertanyaannya: layak dikoleksi siapa? Hehe.)

Iya, Pak Eshape. Sebaiknya memang ada pembelajaran bersama, agar panitia tahun depan bisa belajar dari pengalaman tahun ini. Saya lihat sejumlah kekurangan tahun lalu masih muncul di tahun ini. Itu kan sayang.

Ratusya said...

saya pertama kali ikut even ini. Well, biasa ajah, ini ajang ketemuan para blogger yang ternyata buanyak buanget. Kerenz... beneran kaya sumpah pemuda, banyak komunitas hadir di sana (although i didn't have mine), itu ajah sih makna yang sayah dapet. Bloggers are exist!