Komunikasi Ayah-Anak: Prioritas
Seperti yang terlihat dalam cerita Donna, Aza mulai terbiasa menyambut kepulangan kami dengan todongan, "Oleh-olehnya mana?"
Kami tidak mau ini jadi kebiasaan. Karena itu, suatu saat setelah pulang dari kantor, saya menggendong Aza dan berkata, "Aza, Papih mau cerita tentang sesuatu yang namanya 'prioritas'."
Matanya membulat, "Apa itu ponitas?"
"Begini, kalau Papih atau Mamih pergi, Aza kangen nggak?"
"Kangen," senyumnya.
"Kalau gitu, waktu Papih sama Mamih pulang, Aza senang?"
Ia menyeringai hingga memperlihatkan kedua gigi serinya yang mirip taring. "Senang kok."
"Kalau senang, tunjukkin aja. Waktu Papih ama Mamih pulang, peluk dulu. Bilang kangen kalau emang kangen."
"Iyah!"
"Kalau udah kangen-kangenan, dan kebetulan ada oleh-oleh, baru nanti kita buka bersama, ya?"
Ia memeluk bahu saya, "He eh!"
Besoknya, kami kembali pulang malam. Begitu turun dari mobil, Aza langsung menghambur dan merangkul kaki saya.
"Aku kangen Papih--oleh-olehnya mana?"
Saya menggendong Aza dan berkata, "Aza, sekarang Papih mau cerita tentang sesuatu yang namanya 'jeda'."
3 comments:
Aza : "Pih ... Aza mo nanya .. apa sih artinya 'ngeles..'??"
Isman: "Itu sih gampang, Za. Tanya aja ama Om Sandy."
Salam kenal yah :)
http://ayambakarbuncit.wordpress.com
Post a Comment