Wednesday, December 20, 2006

Tip Disiplin Anak #11

Sulit mengendalikan kelakuan anak Anda? Belikanlah kostum ini.


Dan katakan--dengan penuh kasih sayang--bahwa jika tidak menurut, ia akan mengenakan kostum ini ke pesta ulang tahun temannya.

Wednesday, December 13, 2006

Resensi Film Tahun Ini: Brokeback Cubicle

Brokeback Cubicle bercerita tentang dua boneka yang bekerja sebagai penghibur pegawai kantoran. Mereka harus rela disentuh, dipasang, dilempar, bahkan difoto dalam keadaan apa pun. Kira-kira seperti ME kepada YZ. Tapi legal dan diterima secara sosial. Ini adalah pekerjaan yang setingkat lebih baik daripada pembersih kandang kebun binatang. Perbedaannya hanya satu: penghuni kebun binatang lebih sering mandi daripada pegawai kantoran.

Penuh adegan mengharukan (seperti terlihat di samping), BC menyampaikan sudut pandang yang tak lazim. Kelinci Pink (dimainkan oleh Aming) dan Kucing Senyum (Agus Ringo) adalah dua rekan kerja yang lambat laun (sekitar tiga puluh menit waktu film) menjalin hubungan emosi yang terdalam.

Mereka memiliki kenangan khusus di sebuah cubicle bernama Brokeback. Suatu tempat yang merupakan simbolisme dari kasih sayang yang terlarang (minimal oleh para orangtua). Karena mereka tahu, jika para boneka di satu tempat mulai berkelakuan seperti ini, orangtua akan menyalahkan tayangan Smackdown dan majalah Playboy.

Seperti yang disampaikan oleh tokoh Layar Komputer Datar (Rizki Hanggono), "Orangtua tak pernah salah. Jika anak-anak marah-marah karena nggak bisa menonton tayangan penuh kekerasan, salahkanlah televisi. Jika anak-anak begadang untuk nonton adu pukul atau adu cium, salahkanlah pemerintah. Masa mengandalkan orangtua untuk mendidik anak? Memangnya itu tugas orangtua?"

Friday, December 08, 2006

Blogging Everything!--Parade Penulis Muda Blogfam

Dalam rangka ultah ke-3, Blogfam dot com bekerja sama dengan Common Room Bandung menggelar acara "Jumpa Penulis Blogfam II".

Saksikan peluncuran buku-buku Blogfam, bekerja sama dengan penerbit Gradien Yogyakarta:
+ "Flash! Flash! Flash!--Kumpulan Cerita Sekilas"
+ "Biarkan Aku mencintaimu Dalam Sunyi: Email Terbuka Seorang Selingkuhan"--Kumpulan Cerpen

Dimeriahkan pula dengan bazaar buku dan kerajinan tangan. Raih door prize dari buku-buku penerbit Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Cinta, situs Indosiar dot com dan masih banyak yang lainnya.


Acaranya Gratis!

Ingin tahu apa itu nge-blog dan manfaatnya? Bagaimana bisa menerbitkan buku dari nge-blog? Dan bagaimana pengalaman penulis-penulis Blogfam?

Datang saja ke

Jl. Kyai Gede Utama 8
Bandung 40132

Jawa Barat
Phone & Fax: +62 22 250 3404
Email: info@commonroom.info


Catat waktunya!

Hari Sabtu, 9 Desember 2006
jam 10.00 - 19.00 WIB


Simak acara yang akan dipandu oleh Mamat, MC heboh peluncuran buku "Ortu Kenapa Sih?" (Blogfam & Mizan--2006):


SESI I: ALL ABOUT WRITING AND BLOGGING!

13.00 – 13.05: Pembukaan--Moderator

13.05 – 13.15: Menebak Tren Buku 2007 (Benny Rhamdani--DAR! Mizan)
(Melihat potensi pasar dari sudut pandang penerbit dan penulis, sebagai mitra kerja sama)

13.15 – 13.25: Menulis dalam Karier dan Kehidupan (Primadonna Angela-- penulis tujuh buku, termasuk "Belanglicious" dan "QLD")
(Apakah menulis bisa menjadi karier? Bagaimana blog bisa membantu?)

13.25 – 13.35 Langkah Awal buku dari Blog ( Amril Taufik Gobel, Biarkan aku mencintaimu dalam sunyi etc)

13.35 – 13.40 Doorprize--Ayo dapatkan buku gratis!

13.40 – 13.50: Bagaimana Saya harus Pede, padahal Saya Bukan Siapa-siapa? (Iwok Abqary--"Jangan jadi Cewek Cupu", "Misteri Sandal Jepit" dan lainnya.)
(Simak pengalaman Iwok yang menerbitkan hingga lebih dari empat buku hanya dalam waktu setahun, setelah menemukan kuncinya: usaha dan percaya diri.)

13.50 – 14.00: Proses Kreatif Penulisan (Isman H. Suryaman--"Bertanya atau Mati!" dan "Jangan Berkedip!")
(Bagaimana membebaskan diri dari jebakan mitos ide penulisan)

14.00 – 14.05: Doorprize--Siapa sigap, dapat!

14.05 – 14.15: Mimpi saya menjadi penulis (Dewi K--"Keajaiban Bunga")
(Bakat ternyata tidak penting dalam menulis! Lantas apa? Simak saja.)

14.15 – 14.25: Blog Media alternatif untuk mulai latihan menulis (Tria Barmawi--"Siapa Bilang Nikah itu Enak" dan "Lost in Teleporter")
(Membuat tulisan bermutu melalui bantuan blog.)

14.25 – 15.00: Ngobrol Santai–-Moderator dan Para Penulis
(Tanya apa saja tentang penulisan! Mau sekalian konsultasi naskah? Kenapa tidak?)


SESI II: BLOGGING EVERYTHING!

16.00 – 16.05: Pembukaan--Moderator

16.05 – 16.25: Pembahasan BZ Mag – Amril Taufik Gobel
(Sharing perwujudan ide dan sumber daya komunitas maya)

16.25 – 16.35: Launching buku kumpulan FF Blogfam--(Blogfam diwakili Pritha Khalida)

16.35 – 16.50: Fun with Ceko
Proses kreatif singkat buku Aku Cinta! Kamu?
(Sebuah pengalaman pengamen yang ngeblog dan menerbitkan buku)

16.50 – 17.00: Dari blog bisa ngehasilin duit ama dapet gebetan (Bram)

17.00 – 17.10: Dari Blog bisa bisnis tulisan (Indah Juli-Flash Flash Flash)

17.10 – 17.15: Doorprize (Again!)

17.15 – 17.25: Dari blog bisa menerbitkan buku (Lili Lengkana-Magical Sweet Seventen, Ortu Kenapa Sih?)

17.25 – 17.35: Membisniskan Usaha melalui blog (Linda)

17.35 – 17.55: Ngobrol Santai--Moderator/Penulis
(Mau sekalian konsultasi blog? Kenapa tidak?)

17.55 – 19.00: Syukuran BF

Salam,
Blogfamers kelurahan Bandung punya gawe

Tuesday, November 28, 2006

Kamukah Pemenang Lomba Flash Fiction "Jangan Berkedip!"?

Setelah membaca-baca, membolak-balik, menelaah, membandingkan, berdiskusi, berdebat, membaca lagi, dewan juri (baca: Donna & Isman) memutuskan karya yang berhak mendapatkan hadiah dalam lomba flash fiction adalah...


EMPAT PEMENANG UTAMA

Judul: Soulmate?
Syahrina Zulfa
Bogor 16152

Judul: Deg! Deg! Deg!
Ayu M. Prameswary
Jak-Tim 13720

Judul: Cowok Idaman
Poppy D.C. Kartadikaria
Bogor 16142

Judul: Malaikat Kecil
Indah Ralato Dviani Wiraputri
Jakarta 12420


SEBELAS PEMENANG LAINNYA

Judul: Sendal
Martha Tambunan
Banjarmasin 70236

Judul: Upshh.. Maaf
Dian Puspita Sari
Jawa Timur 65146

Judul: Gelang Keberuntungan
Pratiwi Ambarwati
Depok 16953

Judul: Di Dalam Kereta
Iwok
Tasikmalaya 46113

Judul: Second Honeymoon
Poppy D.C. Kartadikaria
Bogor 16142

Judul: Lengkapnya Sebuah Impian
Intan Defrina
Tangerang 15154

Judul: Seperti Kamu
Anita Herawati
Samarinda 75113

Judul: Lewati Dulu 7 langkah Pertemuan Pertama Pritha Khalida
Sukabumi-43151

Judul: Habis Gelap Terbitlah Gelap
Teodora Sasha
Bekasi Timur 17112

Judul: Cukup Satu Kalimat Saja
Dewi Rieka Kustiantari
Bogor 16710

Judul: Perdana Menteri
Andriani Cendra
Jakarta Barat


Selamat bagi para pemenang! Hadiah akan dikirimkan oleh GPU ke semua pemenang via pos. Tetap menulis, ya!

======================================

"Jangan Berkedip!" adalah kumpulan flash fiction (cerita sangat pendek) karya Primadonna Angela dan Isman H. Suryaman. Panjang cerita flash fiction tak lebih dari 1500 kata (bahkan ada satu karya yang hanya terdiri dari satu kata), dengan pacu yang berkelebat.

Jangan (lupa) berkedip, karena cerita bisa berbelok tiba-tiba dan mengejutkan Anda. Tak jarang, kisah-kisah kumpulan ini meninggalkan kesan yang lebih lama daripada waktu membacanya.


Donna & Isman
http://vervain.blogspot.com
http://bertanyaataumati.blogspot.com

Monday, November 20, 2006

Potluck Book Festival

Ada yang tertarik konsultasi langsung dengan penerbit? Ada acara Klinik Naskah di Potluck Book Festival.

Berikut adalah pengumuman resminya.

-----------

Renjana Organizer Mengundang: Potluck Book Festival 2006

Potluck Coffee Bar & Library
Jl. Haji Wasid 31 Bandung
Sabtu, 2 Desember 2006
Pukul 10.00 – 18.00 WIB
Free Invitation

Renjana Organizer & Potluck akan mengadakan one day book festival menghadirkan Sapardi Djoko Damono, Andrea Hirata, Akmal Nasery Basral, Kurnia Effendi, Linda Christanty, Jamal, Hermawan Aksan, Senny Alwasilah, Nazla Luthfiah, Enton Supriadi S, Danny Junus, Ardian Syam, Selma Ramadhiane, Heru Hikayat, Irfan Amalee.

Didukung oleh: Buton (Videografi: Oq, Erik Pauhrisi, Yusuf Ismail), Teater Sendal Jepit (Drs. Cornelius BA), 11 Samudera (Akbar Tajri), Arri Julian, Jamal Irwan (Teater Cassanova), Aga, Salman Faridi, Pirie Tramontane, Primadonna Angela, Isman Hidayat Suryaman, Indari Mastuti, dan Bentang Pustaka, Mizan Media Utama, Ufuk Press, Penerbit Semenanjung, Kiblat, Amara Publishing, MQ Publishing, bacabaca Bookmart
Hadiri Launching & Bincang Buku, Pementasan Teater, Videografi, Dramatisasi Cerpen, Musikalisasi Cerpen, Pembacaan Novel, Selective Book Sale, Lukisan (Pirie Tramontane), dan Klinik Naskah.

Bagi Anda yang memiliki naskah fiksi (Novel, Kumpulan Cerpen) maupun nonfiksi dapat langsung diserahkan pada penerbit pada acara klinik naskah. Pada kesempatan ini hadirin dapat berkonsultasi atau sharing dengan para editor, penerbit, dan penulis.

Susunan Acara

10.00 – 11.00: Videografi & Presentasi Buton (Oq, Erick Pauhrizi, Yusuf Ismail)

11.00 – 11.45: Teater Sendal Jepit “Obsesi Sang Tokoh” (Sutradara: Drs. Cornelius BA)

11.45 – 12.15: Teater 11 Samudera “Babi Panggang” dari Kumpulan Cerpen Lelaki Pembawa Senja karya Nazla Luthfiah (Sutradara: Akbar Tajri)

12.15 – 13.15: Bincang Buku karya Nazla Luthfiah “Lelaki Pembawa Senja” bersama Nazla Luthfiah, Jamal (Penulis Epigram), Moderator: Heru Hikayat(Kritikus Seni)

13.15 – 14.15: Launching & Bincang Buku karya Selma Ramadhiane “4ever” (Penerbit Semenanjung) bersama Selma Ramadhiane, Enton Supriadi S. (Redpel Harian Galamedia), Moderator: Danny Junus (Penulis Ei Tu Ze)

14.15 – 15.00: Musikalisasi Cerpen, Arri Julian

15.00 – 16.00: Pre Launching dan Diskusi Kumpulan Cerpen karya Akmal Nasery Basral “Ada Seseorang di Kepalaku Yang Bukan Aku” bersama Akmal Nasery Basral, Kurnia Effendi (Ketua Program Buku Komunitas Sastra Indonesia), Senny Alwasilah (Dosen Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra Inggris UNPAS Bandung)

16.00 – 17.00: Bincang Buku karya Andrea Hirata “Laskar Pelangi” dan “Sang Pemimpi”
Tema: Eksotisme Lokalitas dalam Novel Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, bersama Sapardi Djoko Damono (Sastrawan dan Guru Besar Ilmu Budaya UI), Andrea Hirata, Moderator: Gangsar Sukrisno, Pembacaan cuplikan novel Laskar Pelangi oleh Jamal Irwan (Teater Cassanova), dan pembacaan cuplikan novel Edensor (Buku Ketiga dari Tetralogi Laskar Pelangi) oleh Linda Christanty dan Aga.

17.00 – 18.00: Bentang Pustaka Open House. Klinik Naskah bersama: Salman Faridi (Senior Editor Bentang Pustaka) dan sharing bersama para penulis Hermawan Aksan (Penulis Dyah Pitaloka), Ardian Syam (Penulis Kacamata Kuda), Primadonna Angela (Penulis Quarter Life Dilemma), Isman Hidayat Suryaman (Penulis Bertanya atau Mati), Indari Mastuti (Penulis Tersenyumlah Cantik), Irfan Amalee (Editor Kepala Pelangi Mizan), Subrata Kampit (Ketua ISB)

Acara ini terbuka untuk umum dan gratis.

Informasi kontak:
Dhipie Kuron
renjanaorganizer@yahoo.com
http://renjanaorganizer.multiply.com

Saturday, October 21, 2006

Tajuk Berita Hari Ini

Presiden Amerika Serikat George W. Bush bersumpah akan menghentikan pemimpin Korea Utara Kim Jong Il dari ancaman perdamaian Asia.1

___________
1: Salah satu teks berjalan MetroTV tanggal 18 Oktober 2006, jam 15:10 WIB.

Monday, October 02, 2006

Menu Hari Ini


Hidangan yang memberi makna baru terhadap idiom Inggris: "Eat your hearts out!"

Monday, July 24, 2006

Jangan Berkedip! di Femina

PILIHAN MINGGU INI

Untuk penggemar fiksi, buku ini menarik. Jangan Berkedip/Primadonna Angela Mertoyono & Isman Hidayat Suryaman/Gramedia 2006, diklaim penulisnya sebagai flash fiction alias kumpulan cerita sangat pendek. Cerita bisa kurang dari 100 kata, misalnya Sang Pengantin yang hanya terdiri dari 11 baris, total 57 kata. Cukup unik.

Topik cerita dalam buku ini sangat keseharian dan jujur. Seperti cerita Sha yang ingin bunuh diri dan meminta saran Herman, temannya. Dialognya sarkastik, tapi lucu, misalnya, "...Gua mau bunuh diri, bisa bawain insektisida atau apa pun. Arsenik berlebihan, nggak?"

"Oke, gua beliin semprotan nyamuk..."

Ada 65 judul cerita yang bisa Anda nikmati.

(Femina hal. 11, no. 28/XXXIV, 13-19 Juli 2006)

Tuesday, July 18, 2006

Diskusi Epigram di Kompas-Gramedia Fair


Kiri: Indah, editor Mang Jamal
Kanan: Isman
Tengah: Mang Jamal, sedang berdo'a semoga ada moderator pengganti

Monday, July 17, 2006

Tip Busana Hari Ini

Saat mengantre ATM, gunakan busana yang:
a) Tidak mencolok
b) Mudah digunakan
c) Tidak membuat Anda kepanasan

(Kecuali jika Anda seorang penulis yang salah satu novelnya berlatar Jepang dan sedang dalam perjalanan menuju talk show mengenai buku tersebut.)

Wednesday, July 12, 2006

Kompas-Gramedia Fair di Bandung

Bagi yang tertarik, Kompas-Gramedia Fair kembali diadakan di Bandung, tanggal 14-20 Juli 2006 ini. Lokasinya pindah ke Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh.

Pindah? Ya, Kompas-Gramedia Fair tahun lalu diadakan di Sabuga. Tempatnya memang sangat luas dan ber-AC. Sayang, ruang seminarnya tersembunyi di tingkat kedua, yang hanya bisa dimasuki jika kita menembus beberapa stand di sayap kiri hingga ke ujung, memasuki pintu kecil yang ternyata mengarah ke sebuah lorong yang sunyi dan minim penerangan, kemudian menaiki tangga yang sepertinya hanya digunakan saat latihan darurat kebakaran.

Setelah akhirnya menemukan ruangan tersebut, saya tergoda mengetuk-ngetuk beberapa dinding di lantai dua. Siapa tahu ada jalan tembus rahasia ke Jepang.

Kalau dulu saya ikut menjadi pembicara bersama Okky Asokawati untuk "Percaya Diri dengan Humor", kini saya menjadi

  1. Moderator untuk diskusi buku Epigram-nya Mang Jamal, dengan topik "Jamal Penulis Berbahaya?" (Semoga tidak berbahaya untuk moderator)
  2. Hari Minggu, 16 Juli 2006, jam 13:00-14:00 WIB (Waktu Indonesia Bagian Graha Manggala Siliwangi) di Panggung Luar (Area Pameran)
  3. Salah satu pembicara di Jumpa Penulis Metropop dan Flash Fiction, satu jam setelah nomor (1)
  4. Bersama dengan Primadonna Angela, Mia Arsjad, dan Tria Barmawi.
  5. Tukang potret gratisan di acara Jumpa Penulis Teenlit
  6. Hari Sabtu, 15 Juli 2006, jam 17:00-18:00 WIB, di Panggung Luar juga. Pembicaranya: Bacem Wong, Luna Torashyngu, Mia Arsjad, dan Primadonna Angela.

Kuis Singkat!
-------------
Dari empat penulis Teenlit di atas, berapakah jumlah perempuannya?
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat-empatnya adalah satu orang yang sama!

Jawabannya bisa dilihat sendiri di Graha(1) Manggala Siliwangi. Sampai ketemu! Dan kalau ketemu tukang potret gratisan yang sok sibuk, tolong jangan ikut-ikutan berpose.

___________

(1): Walau sebenarnya istilah yang benar adalah "grha" (dibaca greha), yang memang artinya "rumah" atau "gedung". Sementara "graha" itu artinya "ricuh".

Monday, July 03, 2006

Ending Mengejutkan

Oleh Iwok Abqari

Istilah Flash Fiction buat sebagian besar orang mungkin masih suatu hal yang sangat baru dan belum terasa umum, seperti halnya saya yang baru mengenal adanya genre seperti ini. Tapi ternyata, membaca cerita Flash Fiction atau cerita sangat pendek ini mempunyai kenikmatan dan keunikan sendiri.

Semua terasa begitu cepat, dan selalu diakhiri dengan ending yang mengejutkan dan sangat di luar dugaan. Nikmat, karena hanya butuh hitungan menit (dan bahkan detik) untuk menyelesaikan dan mengetahui akhir sebuah cerita!

Seperti halnya yang tercantum di back-cover buku ini, dunia mengenal Flash Fiction dengan berbagai nama. Di Prancis, karya seperti ini disebut nouvelle. Di China, ada yang menyebutnya cerita kantong, cerita mini, cerita semenit atau cerita-sepanjang-rokok. Semua istilah itu karena cerita jenis ini sangat-sangat pendek, dan terdiri dari beberapa puluh kata, atau paling banter 1500 kata saja. Bandingkan dengan sebuah cerpen biasa yang umumnya mempunyai kumpulan kata yang jauh lebih banyak dari itu. Judul ‘Jangan Berkedip!’ terasa pas sekali dengan keseluruhan isi buku ini. Secara hiperbola bisa dikatakan bahwa setiap cerita dalam buku ini bisa selesai dalam satu kedipan mata! Begitu mengedip, kita sudah ada di cerita selanjutnya.

Mungkin ada yang berpikir, apanya sih yang menarik dari sebuah cerita yang super pendek? Bayangkan, sebuah cerita ada yang ditulis dan selesai dalam puluhan kata saja! Dan ada yang hanya berisi SATU KATA saja! Mungkin yang belum mengenal dan membaca Flasfic (Flash Fiction) akan beranggapan begitu. Tapi ternyata, justru saking pendeknya itu, si penulis dituntut mengolah katanya dengan baik sehingga setiap ceritanya berakhir seru! Pembaca seolah diajak bermain tebak-tebakan: “Hayo, cerita ini akhirnya gimana?”

Duet pasangan Isman dan Donna bergantian memberi kejutan, dan masing-masing hadir dengan ciri dan khas gaya bahasa dan penulisannya. Kekompakan keduanya tidak berarti saling menghilangkan ciri khas gaya penulisan masing-masing. Asyik juga sambil membaca, sambil menebak-nebak: “Cerita ini Isman apa Donna ya yang nulis?” Jawaban ada di akhir masing-masing cerita plus jumlah kata yang digunakan. Kala dibaca dengan teliti, di pertengahan buku, gaya penulisan dua penulis ini mulai terlihat jelas dan sudah bisa tertebak dengan mudah siapa penulis cerita yang baru saja selesai dibaca.

Membaca Jangan Berkedip! seolah sedang menikmati makan malam dalam keadaan perut kosong dengan sajian menu yang sangat bervariasi. Dalam setiap suapannya terasa nikmat yang berbeda-beda. Puluhan cerita di buku ini memiliki tema yang--tentu saja--berbeda satu sama lain, tetapi sama-sama memiliki daya tarik tersendiri.

Yang tidak terbiasa dengan membaca sebuah novel yang sangat panjang, buku ini mungkin cocok. Masing-masing cerita lepas dan berdiri sendiri. Satu-dua cerita mungkin bisa mengisi waktu anda dalam sebuah antrean loket suatu alat transportasi, di ruang tunggu dokter, atau bahkan untuk menemani sebatang rokok anda di sebuah smoking area sebelum kembali ke rutinitas kerja.


KETERANGAN BUKU
Judul: Jangan Berkedip!
Pengarang: Isman H Suryaman & Primadona
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 200 hlm


(Dimuat di Rubrik Senggang, Harian Batam Pos halaman 35, Minggu 2 Juli 2006.)

Tuesday, June 27, 2006

Permainan Tajuk Berita yang Menggoda: (di Tempat Tidur)

Muak baca koran dengan tajuk berita yang membuat Anda melirik pun malas? Obatilah dengan permainan ini. Caranya mudah aja:

  1. Temukan satu tajuk berita secara acak
  2. Tambahan kata-kata berikut: "(di Tempat Tidur)".
Sebagai contoh, dari detik.com saja, saya bisa mendapatkan:
  • Selamatkan Penyu Indonesia! (di Tempat Tidur)

  • Din: Aparat Abaikan Radikalisme (di Tempat Tidur)

  • Wade: Ini Perasaan Terbaik (di Tempat Tidur)

  • Hujan Jadi Ancaman Serius (di Tempat Tidur)

  • Pantai Gading vs Serbia & Montenegro: Untuk Kesan Pertama dan
    Terakhir (di Tempat Tidur)
Sederhana, bukan? Tinggal terapkan dan kembalikanlah semangat Anda (di tempat tidur).

Apresiasi Bagi Penulis...

...adalah serotonin bagi otak. Memicu dan memacu. Menggelitik dan menepuk bahu. Karena itu, saya dan Donna berterima kasih atas segala apresiasi yang kami terima.

Yogyaku, 21 Juni 2006

Chere PAM dan IHS,

Special! Memang itulah kata terbaik yang saya ungkapkan untuk PAM n IHS. Flashfic - Jangan Berkedip!, sangat menarik dan memang belum banyak penulis yang berjalan di jalur seperti anda sekarang ini. Ceritanya ringan dan banyak berikan surprise di akhir cerita.

Mengapa saya beli buku anda? karena ketika saya beli KOMPAS Senin dan mata saya tertuju pada iklan kecil, milik GPU, Jangan Berkedip! Tertarik ...saya cari ke toko buku Toga Mas di Yogya dan saya membacanya dalam waktu semalam. Pagi ini saya tulis email ini untuk anda, PAM n IHS. Teruslah berkarya n wish u luck.

Congratulations! Best Innovation.


Salam kenal,

Vernadine

Thursday, June 22, 2006

Oleh-oleh dari Sekolah Tinggi Buddhi

Dalam acara workshop penulisan Flash Fiction kemarin (20 Juni 2006), muncul sesuatu yang menarik. Saya menunjukkan contoh flash fiction Hemingway, yang hanya terdiri dari dua kalimat:

Dijual: sepatu bayi bekas. Belum pernah dipakai.
Saya kemudian menanyakan kepada para peserta, kira-kira apa cerita
yang tersembunyi di balik dua kalimat ini.

Sekumpulan siswa-siswi SMP menjawab, "Mungkin bosan dengan sepatunya. Makanya dijual."

Seorang bapak berpendapat, "Suaminya mandul."

Seorang ibu, yang kebetulan juga salah satu editor GPU, berkata, "Sang istri keguguran."

Pada saat itu, saya kembali mendapatkan pencerahan: bahwa memang karya tulisan itu dimaknai berbeda oleh para pembaca yang berlatar belakang berbeda.

Siswa-siswi SMP mungkin lebih sering bergelut dengan kebosanan. Sang bapak mungkin memiliki beberapa teman pria yang takut akan kemandulan. Sang ibu mungkin lebih akrab dengan kesedihan para perempuan yang keguguran. Semua ini memengaruhi cara mereka membaca dan mengapresiasi tulisan kita.

Karena itu, jika kita ingin mengarah satu golongan pembaca tertentu, kita perlu menyelami latar belakang mereka. Dan sebaliknya, kita perlu mengerti, bahwa jika kita tidak mengarah satu golongan pembaca secara spesifik, terimalah bahwa karya kita akan diterima sebagai makna yang berbeda-beda. Bisa jadi bukan seperti yang kita inginkan.

Friday, June 16, 2006

Workshop Menulis Flash Fiction

Dalam acara "Be Smart with Gramedia" tanggal 18-19 Juni 2006 ini di Tangerang, saya dan Donna akan hadir untuk menjadi pembicara dalam Workshop "Menulis Cerpen Teenlit dan Flash Fiction". Diadakan paralel dengan workshop Cerpen Teenlit (dengan pembicara tersendiri) karena mayoritas peserta diperkirakan SMP-SMU.

Acaranya sendiri akan diselenggarakan di Perguruan & Sekolah Tinggi Buddhi, Jl. Imam Bonjol no. 41, Tangerang.

Waktunya? Hari Senin, 19 Juni 2006, jam 10:15 - 12:15 WIB (Waktu Indonesia bagian Buddhi). Pendaftaran gratis.

Walaupun namanya "Workshop", kemungkinan sesinya jadi ngobrol dan nulis bareng santai. Karena saya sempat menanyakan, "Nanti alat bantunya ada apa aja?"

Jawabannya kembali berupa pertanyaan, "Kursi dan meja termasuk alat bantu nggak?"

Namun, kembali lagi ke kata kuncinya: "penulisan kreatif". Masa hanya karena minim alat bantu jadi nggak bisa berkreasi dan bersenang-senang? Bagi yang berminat, kami tunggu di sana, ya!

Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi:
(021) 551-7853, Gandhi (pagi), Mega (siang), Sherly (malam).

(Kontak di atas saya salin langsung dari brosurnya. Jadi entah itu memang tiga orang bergantian, atau satu orang dengan tiga kepribadian yang tergantung kepada waktu.)

Friday, May 05, 2006

Pojok Penerbitan, Topik Minggu Ini: Pendekatan untuk Penilikan Naskah

Berhubung sejumlah pertanyaan sama kerap bermunculan berkaitan penerbitan, saya mendirikan pojok ini agar dapat memberikan gambaran akan jawabannya. Jangan sekadar terima begitu saja, karena penerbitan karya adalah suatu pengalaman yang bisa berbeda-beda bagi setiap orang.

Tanya (T): Aku pernah ngirim naskah ke [nama penerbit], tapi belum ada konfirmasi juga. Saya baru telepon lagi namun disuruh menunggu. Memang berapa lama prosesnya,ya? Apa sampe empat bulanan?

Jawab (J): Rata-rata, penilikan naskah itu memang tiga bulanan. Tergantung dari kesigapan tim redaksi dan jumlah naskah yang masuk, waktu penilikan ini bisa lebih singkat (ada yang hanya dua minggu) atau memanjang (ada yang sampai lima bulan baru konfirmasi).

Kuncinya di sini: proaktif. Saya selalu menekankan pada para penulis yang ingin mulai menerbitkan buku, agar saat menyampaikan naskah itu berkenalan dulu dengan salah satu editor dari redaksi bersangkutan. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan kontak yang jelas (ada nama jelas dan wajah yang kita ingat, bukan sekadar nama generik seperti Editor Fiksi).

Dengan begitu, kamu bisa selanjutnya menghubungi orang tersebut untuk mengonfirmasi status naskah setelah, sebagai contoh saja, dua minggu.


T: Aku sering menanyakan tapi selalu diminta menunggu. Bagaimana nih?

J: Setiap kali menanyakan status konfirmasi, jangan sekadar mencari jawaban "Sudah" atau "Belum" saja. Lebih penting adalah mengetahui prosesnya. Jika dikatakan belum selesai, tanyakan saja dengan sopan, perkembangannya sampai mana. Dan kalau boleh tahu, prosedur penilikannya seperti apa, agar kamu memiliki gambaran sudah sejauh mana prosesnya.

Penerbit yang kredibel akan memberitahu secara jujur dan tidak akan mencari-cari alasan.

Contoh jawaban kredibel:

  1. "Oh, proses penilikan naskah di sini perlu disetujui minimal dua editor dulu. Sejauh ini baru satu editor yang menilai ada potensi. Jadi, kalaupun ada kesepakatan, mungkin perlu revisi besar-besaran. Gimana?"

  2. "Maaf, banyak naskah yang ngantre nih. Dalam dua minggu terakhir ada sekitar 200-an yang masuk. Jadi naskah Mas belum sempet kami baca."

Contoh yang meragukan:
  1. "Ya, sama lah kayak penerbit-penerbit lain. Masa gitu aja nggak tahu?"

  2. "Naskah kamu lagi dibicarain, kok. Tunggu, lah. Sekitar dua minggu lagi pasti ada kepastian." (Catatan: kalau dua minggu lagi ngomongnya masih sama, akan semakin meragukan)

Contoh yang sangat meragukan:
  1. "Bentar. (terdengar suara teriakan di latar belakang) Wooooi! Ada yang tahu kabar naskah [nama kamu] nggak? Hah? Lu pake buat ke belakang!?"

T: Tapi tiga bulan itu kelamaan. Boleh nggak, aku kirim naskahku ke beberapa penerbit sekaligus. Kan menghemat waktu, tuh?

J: Saya sarankan tidak. Karena mengirimkan naskah yang sama ke beberapa penerbit sekaligus itu tidak etis. Bagaimana jika satu penerbit menghubungi kamu karena tertarik, tapi jawaban kamu adalah, "Wah, maaf, saya sudah menerima tawaran dari penerbit lain." Berarti editor/redaksi penerbit yang menghubungi kamu itu sudah membuang-buang waktunya untuk menilik naskah kamu. Ini pun tidak adil bagi para penulis lain yang naskahnya diantrekan setelah kamu.

Lebih baik, tentukan beberapa penerbit yang kira-kira sesuai dengan tujuan/idealisme kamu. Terus urutkan prioritasnya. Kirimkan naskah dan konfirmasikan status penilikannya secara rutin. Tariklah naskah kamu jika merasa tidak ada perkembangan pasti menuju suatu kerja sama. Dan tawarkan ke penerbit berikutnya.

Akan lebih baik lagi jika di antara menunggu konfirmasi itu, kamu sudah mulai menulis draf untuk buku berikutnya.


T: Kalau saya punya lebih dari satu naskah, gimana? Apa lebih baik ditawarkan ke penerbit sama sekaligus?

J: Kalau Anda sudah pernah bekerja sama dengan penerbit itu dan merasa cocok, silakan. Namun, jika belum, lebih baik tidak. Karena nama kamu belum dikenal di penerbit tersebut, kemungkinan naskah kamu akan tetap diantrekan. Sehingga waktu penantiannya bisa lama. Belum nanti bisa bingung untuk menanyakan status masing-masing naskah.

"Naskah yang mana?" tanya sang editor.

"Yang settingnya kerajaan, tentang cinta bertepuk sebelah tangan antara pangeran dan kodok."

"Yang kodoknya ternyata laki-laki, ya?"

"Bukan, yang kodoknya lebih suka sama angsa."

"Saya jadi pusing, nih dengernya."

"Bukan, dialog itu sih di naskah satu lagi, yang tentang kuda sama putri."

"Nggak, saya benar-benar pusing nih."

"Nah, betul. Yang ada dialog itu. Yang--lho. Halo? Halo?"

Saran saya: tawarkan saja masing-masing naskah ke penerbit berbeda.

Wednesday, May 03, 2006

Review JB! oleh Ferina Permatasari

Jangan Berkedip!: Kumpulan Cerita Sangat Pendek yang Mengejutkan

Primadona Angela Mertoyono & Isman Hidayat Suryaman

GPU, April 2006

200 Hal.

Buku ini bisa dibilang unik. Pertama, merupakan hasil karya kolaborasi antara pasangan suami-istri, Primadona Angela Mertoyono (Love at First Fall, Belanglicious, Quarter Life Fear) & Isman Hidayat Suryaman (Bertanya atau Mati!). Kedua, cerita-cerita di buku ini, bukan hanya sekedar cerita pendek, tapi cerita yang SANGAT pendek. Maksudnya, seperti yang ditulis di cover belakang buku ini, Flash Fiction adalah cerita semenit atau cerita-sepanjang-rokok.

Berbagai cerita pendek menarik dimuat dalam buku ini, dalam beragam jumlah kata, bahkan ada yang hanya berisi satu kata saja! Dan yang uniknya lagi, saking pendeknya, saat pembaca menerka-nerka ending dari cerita ini, tau-tau, lho.. koq udah selesai? Dan terkadang ending cerita sama sekali tak terduga, mengejutkan.

Duo suami-istri ini menghasilkan cerita pendek dengan gaya yang berbeda. Kalau Donna, cenderung romantis tapi juga lucu, sedangkan Isman lebih banyak humornya. Gak hanya cerita yang mengundang senyum, cerita yang sedih juga ada, yang cenderung ‘psikopat’ juga ada.

Buat yang ingin nulis tapi gak bisa mengkhayal panjang-panjang, kenapa gak coba nulis Flash Fiction? Ternyata menulis sebuah cerita, gak perlu berpanjang-panjang. Kreativitas dan ide bisa ‘dipadatkan’ dalam sebuah cerita pendek yang ringan.

-ferina-

(Dikutip dari milis Resensi Buku)

Review "Jangan Berkedip!"

Oleh: Shrie

Apa sih itu cerita Flash fiction? Flash fiction adalah cerita super pendek yang di ramu sedemikian rupa sehingga pembaca tidak perlu berlama-lama membaca kalau ingin mengetahui ending ceritanya. Flash fiction, di kenal dengan berbagai nama. Kalau di Prancis cerita ini di sebut dengan “Nouvelle”. Di China di sebut cerita semenit atau cerita-sepanjang-rokok, Kalau saya pribadi lebih enak menyebut cerita jenis ini dengan sebutan “Quicky” singkat, padat namun berkesan.

Bagi anda yang tidak punya banyak waktu buat berlama – lama membaca novel yang tebalnya hingga 500 halaman, sangat cocok membaca buku sejenis ini. Di buku “Jangan Berkedip” ini penulis mengangkat cerita yang sangat dekat dengan kejadian kita sehari-hari, atau mungkin memang ini kumpulan kisah nyata sang penulis ya? entahlah.

Saya benar-benar di buat tidak berkedip oleh buku ini, bayangkan saya hanya perlu waku approx’1 jam untuk menyelesaikan semua cerita pendek di buku ini, dan ini adalah rekor baru buat saya. Sekali lagi buku ini cocok untuk orang yang tidak punya banyak waktu untuk membaca, cocok buat anda yang sedang naik bus, kendaraan saat macet, kereta, nunggu pacar, Jam makan siang, nunggu di antrian dlsb nya.

Thursday, April 20, 2006

Ungkapkan Ceritamu!

Tertarik menulis Flash Fiction? Ingin menjajal kemampuan kamu dalam gaya menulis yang satu ini? Simak Jangan Berkedip! karya Primadonna Angela dan Isman H. Suryaman, lalu tulislah sebuah flashfic berdasarkan salah satu prompt di bawah ini:

  1. Apakah kamu percaya akan adanya cinta pada pandangan pertama? (Jawaban Isman misalnya, dapat ditemukan dalam cerita berjudul "Pada Pandangan Pertama".)

  2. Ceritakanlah suatu hal kecil yang berdampak besar pada kehidupan seseorang. (Dalam hal apa? Bagaimana? Sebagai contoh, hal kecil ini disampaikan Donna dalam "Namaku Monique Chayenne Deborah".)
Kirimkan dua kopi cerita terbaikmu, tercetak dalam kertas A4, font ukuran 12 spasi ganda, jumlah kata maksimal 1500, sebelum tanggal 30 Juli 2006 (cap pos) ke:
Redaksi Fiksi GPU
Gedung Gramedia Lt. 3
Jalan Palmerah Barat 33-37
Jakarta 10270
Jangan lupa sertakan data dirimu, lengkap dengan alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi. Gunting dan sertakan juga kupon yang terdapat dalam Jangan Berkedip! Kamu boleh mengirimkan sebanyak-banyaknya cerita, namun satu kupon hanya berlaku untuk satu cerita.

Donna & Isman akan memilih 15 cerita terbaik yang akan mendapatkan paket buku menarik dari Gramedia Pustaka Utama. Pengumuman akan dimuat di situs Gramedia dan Harian Kompas. Jangan khawatir terlewatkan beritanya, karena peserta yang ceritanya terpilih akan kami hubungi melalui pos atau e-mail (jika ada).

Ayo, unjukkan flashfic-mu dan bikin pembacanya tidak berkedip!

UPDATE!
------

Bagi penulis yang ingin mengirimkan lebih dari satu flashfic, silakan fotokopi kuponnya. Syaratnya hanya satu: karya pertama yang dikirimkan harus menggunakan kupon asli. Sisanya boleh fotokopi. Ketentuan ini berlaku bagi satu penulis yang sama.

Tuesday, April 11, 2006

Terbit April 2006 Ini!



Ini adalah kumpulan flash fiction saya dan mitra hidup saya, Primadonna Angela.

Atas terbitnya kumpulan karya yang merentang waktu hingga lima tahun ini, saya ingin berterima kasih kepada komunitas Writer's Tavern yang telah memberikan saya kebersamaan dan inspirasi.

Dikutip dari sampul belakang:

Flash fiction? Dunia mengenalnya dengan berbagai nama. Di Prancis, karya seperti ini disebut nouvelle. Di China, ada yang menyebutnya cerita semenit atau cerita-sepanjang-rokok. Dalam "Jangan Berkedip!", pasangan penulis Donna dan Isman mengeksplorasi kekuatan yang tersembunyi dalam keringkasan bentuk penceritaan ini.

Jangan berkedip, saat menyimak beragam kisah dari yang sepanjang seribuan kata hingga yang sependek satu kata.


"Tulisan pendek, penuh kejutan, dan tajam...
...Tulisan-cerita ini baik untuk kalangan muda yang sibuk dan sedikit waktu."
--Indra Abidin, CEO PT Fortune Indonesia, Tbk.

"Kalo disimpulkan dengan satu kata: great!"
--Djoko Rianto, GM Marketing Wijaya Karya (WiKa)

Friday, February 24, 2006

Thursday, February 02, 2006

BaM di Men's Health Edisi Februari 2006

Bacaan Ringan yang Menghibur

Kapan Anda terakhir kali tersenyum atau tertawa sendiri? Mungkin itu yang akan terjadi bila Anda membaca buku Bertanya atau Mati! Karangan Isman H. Suryaman. Buku ini sangat ringan, penuh dengan humor segar, dan menghibur. Isman sepertinya ingin menunjukkan bahwa hidup akan lebih bermakna bila kita berani bertanya tentang hal-hal kecil yang sering dianggap remeh. Dan siapa tahu bacaan ringan ini bisa membuka pikiran Anda.

(Makasih untuk Rina Buntaran.)