Monday, July 24, 2006

Jangan Berkedip! di Femina

PILIHAN MINGGU INI

Untuk penggemar fiksi, buku ini menarik. Jangan Berkedip/Primadonna Angela Mertoyono & Isman Hidayat Suryaman/Gramedia 2006, diklaim penulisnya sebagai flash fiction alias kumpulan cerita sangat pendek. Cerita bisa kurang dari 100 kata, misalnya Sang Pengantin yang hanya terdiri dari 11 baris, total 57 kata. Cukup unik.

Topik cerita dalam buku ini sangat keseharian dan jujur. Seperti cerita Sha yang ingin bunuh diri dan meminta saran Herman, temannya. Dialognya sarkastik, tapi lucu, misalnya, "...Gua mau bunuh diri, bisa bawain insektisida atau apa pun. Arsenik berlebihan, nggak?"

"Oke, gua beliin semprotan nyamuk..."

Ada 65 judul cerita yang bisa Anda nikmati.

(Femina hal. 11, no. 28/XXXIV, 13-19 Juli 2006)

Tuesday, July 18, 2006

Diskusi Epigram di Kompas-Gramedia Fair


Kiri: Indah, editor Mang Jamal
Kanan: Isman
Tengah: Mang Jamal, sedang berdo'a semoga ada moderator pengganti

Monday, July 17, 2006

Tip Busana Hari Ini

Saat mengantre ATM, gunakan busana yang:
a) Tidak mencolok
b) Mudah digunakan
c) Tidak membuat Anda kepanasan

(Kecuali jika Anda seorang penulis yang salah satu novelnya berlatar Jepang dan sedang dalam perjalanan menuju talk show mengenai buku tersebut.)

Wednesday, July 12, 2006

Kompas-Gramedia Fair di Bandung

Bagi yang tertarik, Kompas-Gramedia Fair kembali diadakan di Bandung, tanggal 14-20 Juli 2006 ini. Lokasinya pindah ke Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh.

Pindah? Ya, Kompas-Gramedia Fair tahun lalu diadakan di Sabuga. Tempatnya memang sangat luas dan ber-AC. Sayang, ruang seminarnya tersembunyi di tingkat kedua, yang hanya bisa dimasuki jika kita menembus beberapa stand di sayap kiri hingga ke ujung, memasuki pintu kecil yang ternyata mengarah ke sebuah lorong yang sunyi dan minim penerangan, kemudian menaiki tangga yang sepertinya hanya digunakan saat latihan darurat kebakaran.

Setelah akhirnya menemukan ruangan tersebut, saya tergoda mengetuk-ngetuk beberapa dinding di lantai dua. Siapa tahu ada jalan tembus rahasia ke Jepang.

Kalau dulu saya ikut menjadi pembicara bersama Okky Asokawati untuk "Percaya Diri dengan Humor", kini saya menjadi

  1. Moderator untuk diskusi buku Epigram-nya Mang Jamal, dengan topik "Jamal Penulis Berbahaya?" (Semoga tidak berbahaya untuk moderator)
  2. Hari Minggu, 16 Juli 2006, jam 13:00-14:00 WIB (Waktu Indonesia Bagian Graha Manggala Siliwangi) di Panggung Luar (Area Pameran)
  3. Salah satu pembicara di Jumpa Penulis Metropop dan Flash Fiction, satu jam setelah nomor (1)
  4. Bersama dengan Primadonna Angela, Mia Arsjad, dan Tria Barmawi.
  5. Tukang potret gratisan di acara Jumpa Penulis Teenlit
  6. Hari Sabtu, 15 Juli 2006, jam 17:00-18:00 WIB, di Panggung Luar juga. Pembicaranya: Bacem Wong, Luna Torashyngu, Mia Arsjad, dan Primadonna Angela.

Kuis Singkat!
-------------
Dari empat penulis Teenlit di atas, berapakah jumlah perempuannya?
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat-empatnya adalah satu orang yang sama!

Jawabannya bisa dilihat sendiri di Graha(1) Manggala Siliwangi. Sampai ketemu! Dan kalau ketemu tukang potret gratisan yang sok sibuk, tolong jangan ikut-ikutan berpose.

___________

(1): Walau sebenarnya istilah yang benar adalah "grha" (dibaca greha), yang memang artinya "rumah" atau "gedung". Sementara "graha" itu artinya "ricuh".

Monday, July 03, 2006

Ending Mengejutkan

Oleh Iwok Abqari

Istilah Flash Fiction buat sebagian besar orang mungkin masih suatu hal yang sangat baru dan belum terasa umum, seperti halnya saya yang baru mengenal adanya genre seperti ini. Tapi ternyata, membaca cerita Flash Fiction atau cerita sangat pendek ini mempunyai kenikmatan dan keunikan sendiri.

Semua terasa begitu cepat, dan selalu diakhiri dengan ending yang mengejutkan dan sangat di luar dugaan. Nikmat, karena hanya butuh hitungan menit (dan bahkan detik) untuk menyelesaikan dan mengetahui akhir sebuah cerita!

Seperti halnya yang tercantum di back-cover buku ini, dunia mengenal Flash Fiction dengan berbagai nama. Di Prancis, karya seperti ini disebut nouvelle. Di China, ada yang menyebutnya cerita kantong, cerita mini, cerita semenit atau cerita-sepanjang-rokok. Semua istilah itu karena cerita jenis ini sangat-sangat pendek, dan terdiri dari beberapa puluh kata, atau paling banter 1500 kata saja. Bandingkan dengan sebuah cerpen biasa yang umumnya mempunyai kumpulan kata yang jauh lebih banyak dari itu. Judul ‘Jangan Berkedip!’ terasa pas sekali dengan keseluruhan isi buku ini. Secara hiperbola bisa dikatakan bahwa setiap cerita dalam buku ini bisa selesai dalam satu kedipan mata! Begitu mengedip, kita sudah ada di cerita selanjutnya.

Mungkin ada yang berpikir, apanya sih yang menarik dari sebuah cerita yang super pendek? Bayangkan, sebuah cerita ada yang ditulis dan selesai dalam puluhan kata saja! Dan ada yang hanya berisi SATU KATA saja! Mungkin yang belum mengenal dan membaca Flasfic (Flash Fiction) akan beranggapan begitu. Tapi ternyata, justru saking pendeknya itu, si penulis dituntut mengolah katanya dengan baik sehingga setiap ceritanya berakhir seru! Pembaca seolah diajak bermain tebak-tebakan: “Hayo, cerita ini akhirnya gimana?”

Duet pasangan Isman dan Donna bergantian memberi kejutan, dan masing-masing hadir dengan ciri dan khas gaya bahasa dan penulisannya. Kekompakan keduanya tidak berarti saling menghilangkan ciri khas gaya penulisan masing-masing. Asyik juga sambil membaca, sambil menebak-nebak: “Cerita ini Isman apa Donna ya yang nulis?” Jawaban ada di akhir masing-masing cerita plus jumlah kata yang digunakan. Kala dibaca dengan teliti, di pertengahan buku, gaya penulisan dua penulis ini mulai terlihat jelas dan sudah bisa tertebak dengan mudah siapa penulis cerita yang baru saja selesai dibaca.

Membaca Jangan Berkedip! seolah sedang menikmati makan malam dalam keadaan perut kosong dengan sajian menu yang sangat bervariasi. Dalam setiap suapannya terasa nikmat yang berbeda-beda. Puluhan cerita di buku ini memiliki tema yang--tentu saja--berbeda satu sama lain, tetapi sama-sama memiliki daya tarik tersendiri.

Yang tidak terbiasa dengan membaca sebuah novel yang sangat panjang, buku ini mungkin cocok. Masing-masing cerita lepas dan berdiri sendiri. Satu-dua cerita mungkin bisa mengisi waktu anda dalam sebuah antrean loket suatu alat transportasi, di ruang tunggu dokter, atau bahkan untuk menemani sebatang rokok anda di sebuah smoking area sebelum kembali ke rutinitas kerja.


KETERANGAN BUKU
Judul: Jangan Berkedip!
Pengarang: Isman H Suryaman & Primadona
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 200 hlm


(Dimuat di Rubrik Senggang, Harian Batam Pos halaman 35, Minggu 2 Juli 2006.)