Tuesday, June 27, 2006

Permainan Tajuk Berita yang Menggoda: (di Tempat Tidur)

Muak baca koran dengan tajuk berita yang membuat Anda melirik pun malas? Obatilah dengan permainan ini. Caranya mudah aja:

  1. Temukan satu tajuk berita secara acak
  2. Tambahan kata-kata berikut: "(di Tempat Tidur)".
Sebagai contoh, dari detik.com saja, saya bisa mendapatkan:
  • Selamatkan Penyu Indonesia! (di Tempat Tidur)

  • Din: Aparat Abaikan Radikalisme (di Tempat Tidur)

  • Wade: Ini Perasaan Terbaik (di Tempat Tidur)

  • Hujan Jadi Ancaman Serius (di Tempat Tidur)

  • Pantai Gading vs Serbia & Montenegro: Untuk Kesan Pertama dan
    Terakhir (di Tempat Tidur)
Sederhana, bukan? Tinggal terapkan dan kembalikanlah semangat Anda (di tempat tidur).

Apresiasi Bagi Penulis...

...adalah serotonin bagi otak. Memicu dan memacu. Menggelitik dan menepuk bahu. Karena itu, saya dan Donna berterima kasih atas segala apresiasi yang kami terima.

Yogyaku, 21 Juni 2006

Chere PAM dan IHS,

Special! Memang itulah kata terbaik yang saya ungkapkan untuk PAM n IHS. Flashfic - Jangan Berkedip!, sangat menarik dan memang belum banyak penulis yang berjalan di jalur seperti anda sekarang ini. Ceritanya ringan dan banyak berikan surprise di akhir cerita.

Mengapa saya beli buku anda? karena ketika saya beli KOMPAS Senin dan mata saya tertuju pada iklan kecil, milik GPU, Jangan Berkedip! Tertarik ...saya cari ke toko buku Toga Mas di Yogya dan saya membacanya dalam waktu semalam. Pagi ini saya tulis email ini untuk anda, PAM n IHS. Teruslah berkarya n wish u luck.

Congratulations! Best Innovation.


Salam kenal,

Vernadine

Thursday, June 22, 2006

Oleh-oleh dari Sekolah Tinggi Buddhi

Dalam acara workshop penulisan Flash Fiction kemarin (20 Juni 2006), muncul sesuatu yang menarik. Saya menunjukkan contoh flash fiction Hemingway, yang hanya terdiri dari dua kalimat:

Dijual: sepatu bayi bekas. Belum pernah dipakai.
Saya kemudian menanyakan kepada para peserta, kira-kira apa cerita
yang tersembunyi di balik dua kalimat ini.

Sekumpulan siswa-siswi SMP menjawab, "Mungkin bosan dengan sepatunya. Makanya dijual."

Seorang bapak berpendapat, "Suaminya mandul."

Seorang ibu, yang kebetulan juga salah satu editor GPU, berkata, "Sang istri keguguran."

Pada saat itu, saya kembali mendapatkan pencerahan: bahwa memang karya tulisan itu dimaknai berbeda oleh para pembaca yang berlatar belakang berbeda.

Siswa-siswi SMP mungkin lebih sering bergelut dengan kebosanan. Sang bapak mungkin memiliki beberapa teman pria yang takut akan kemandulan. Sang ibu mungkin lebih akrab dengan kesedihan para perempuan yang keguguran. Semua ini memengaruhi cara mereka membaca dan mengapresiasi tulisan kita.

Karena itu, jika kita ingin mengarah satu golongan pembaca tertentu, kita perlu menyelami latar belakang mereka. Dan sebaliknya, kita perlu mengerti, bahwa jika kita tidak mengarah satu golongan pembaca secara spesifik, terimalah bahwa karya kita akan diterima sebagai makna yang berbeda-beda. Bisa jadi bukan seperti yang kita inginkan.

Friday, June 16, 2006

Workshop Menulis Flash Fiction

Dalam acara "Be Smart with Gramedia" tanggal 18-19 Juni 2006 ini di Tangerang, saya dan Donna akan hadir untuk menjadi pembicara dalam Workshop "Menulis Cerpen Teenlit dan Flash Fiction". Diadakan paralel dengan workshop Cerpen Teenlit (dengan pembicara tersendiri) karena mayoritas peserta diperkirakan SMP-SMU.

Acaranya sendiri akan diselenggarakan di Perguruan & Sekolah Tinggi Buddhi, Jl. Imam Bonjol no. 41, Tangerang.

Waktunya? Hari Senin, 19 Juni 2006, jam 10:15 - 12:15 WIB (Waktu Indonesia bagian Buddhi). Pendaftaran gratis.

Walaupun namanya "Workshop", kemungkinan sesinya jadi ngobrol dan nulis bareng santai. Karena saya sempat menanyakan, "Nanti alat bantunya ada apa aja?"

Jawabannya kembali berupa pertanyaan, "Kursi dan meja termasuk alat bantu nggak?"

Namun, kembali lagi ke kata kuncinya: "penulisan kreatif". Masa hanya karena minim alat bantu jadi nggak bisa berkreasi dan bersenang-senang? Bagi yang berminat, kami tunggu di sana, ya!

Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi:
(021) 551-7853, Gandhi (pagi), Mega (siang), Sherly (malam).

(Kontak di atas saya salin langsung dari brosurnya. Jadi entah itu memang tiga orang bergantian, atau satu orang dengan tiga kepribadian yang tergantung kepada waktu.)